Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Warga Penasaran, Jalur Jembatan Gantung Piket Nol Lumajang Macet

Kompas.com - 05/05/2022, 19:43 WIB
Miftahul Huda,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi


LUMAJANG, KOMPAS.com - Jembatan Gantung Piket Nol di Lumajang, Jawa Timur menjadi salah satu jalur favorit pengendara roda dua yang hendak menuju Malang maupun Lumajang. Seperti diketahui, jembatan ini telah dibuka sejak sepekan sebelum Lebaran.

Sebelumnya Polres Lumajang telah menyampaikan agar tidak menggunakan jembatan ini sebagai sarana mobilitas untuk mudik. Namun begitu, masih banyak warga yang memilih jalan alternatif ini.

Rata-rata warga mengaku penasaran dengan jembatan gantung, pengganti jembatan utama piket nol yang runtuh akibat erupsi Semeru Desember silam.

Penjabat (PJ) Camat Candipuro Abdul Aziz mengatakan, kepadatan kendaraan roda dua terpantau sejak hari kedua Hari Raya Idul Fitri.

Pantauan di lapangan, banyak masyarakat yang melintas mengabadikan foto melalui telepon genggamnya. 

Baca juga: Puncak Bogor Macet, Pemudik yang Kembali ke Jabodetabek Diimbau Hindari Jalur Utama Cianjur

Selain itu, masyarakat memilih jalur alternatif tersebut untuk merasakan sensasi berjalan di jembatan gantung yang memiliki ketinggian sekitar 80 meter dari dasar Sungai Besuk Sat.

"Banyak pengendara setelah melintas enggak lama balik lewat lagi. Pas saya tanya katanya penasaran. Jadi bukan karena banyak pemudik, buktinya di Pronojiwo itu sepi-sepi saja kok," kata Abdul Aziz, Kamis (5/5/2022).

Sementara, salah satu pengendara roda dua, Trisno mengaku telah lama menjadikan jalan piket nol sebagai akses mudik ke Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang.

Trisno, sempat khawatir tidak bisa mudik saat mengetahui jembatan piket nol putus akibat erupsi Semeru tahun lalu.

Namun, dibukanya jembatan gantung menjadi angin segar untuk mengobati rindu  terhadap keluarga. Dia juga penasaran dengan kondisi jembatan lama yang sering ia lintasi setiap lebaran.

"Dulu setiap tahun pasti lewat sini, ya cukup deg-deg an (jantung berdebar) saat melintas, tapi bisa jadi obat penasaran juga," ungkap Trisno.

Informasi, jembatan sepanjang 120 meter tersebut hanya bisa dilalui oleh kendaraan roda dua dan ambulan kecil.

Jam rawan macet di jembatan gantung sekitar pukul 09.00 - 11.00 WIB. Terpantau siang tadi antrean masuk jembatan sempat mengular sampai jarak 20 meter karena harus bergantian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wakil Bupati Malang Daftar Pilkada Kota Batu lewat PDI-P

Wakil Bupati Malang Daftar Pilkada Kota Batu lewat PDI-P

Surabaya
Pilkada Kota Probolinggo, Calon Perseorangan Harus Kantongi 17.851 Dukungan

Pilkada Kota Probolinggo, Calon Perseorangan Harus Kantongi 17.851 Dukungan

Surabaya
Pilkada Surabaya, DPC PKB Akan Kirim Surat ke DPP supaya Merekomendasi Eri-Armuji

Pilkada Surabaya, DPC PKB Akan Kirim Surat ke DPP supaya Merekomendasi Eri-Armuji

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Cak Imin Menyambut Baik jika Khofifah Daftar Pilkada Jatim lewat PKB

Cak Imin Menyambut Baik jika Khofifah Daftar Pilkada Jatim lewat PKB

Surabaya
Maju Pilkada Surabaya Lagi, Eri Cahyadi-Armuji Daftar di DPC PKB

Maju Pilkada Surabaya Lagi, Eri Cahyadi-Armuji Daftar di DPC PKB

Surabaya
Luncurkan Ansor Go Green, Gus Addin Jauharuddin: 'Hablum Minal Alam'

Luncurkan Ansor Go Green, Gus Addin Jauharuddin: "Hablum Minal Alam"

Surabaya
Perjuangan Mbah Tono, Pemulung di Ponorogo yang Berangkat Haji Setelah 26 Tahun Menabung

Perjuangan Mbah Tono, Pemulung di Ponorogo yang Berangkat Haji Setelah 26 Tahun Menabung

Surabaya
Truk Elpiji Tabrak Sepeda Motor, Satu Keluarga Asal Ngawi Tewas di Lokasi

Truk Elpiji Tabrak Sepeda Motor, Satu Keluarga Asal Ngawi Tewas di Lokasi

Surabaya
Dugaan Mahasiswa UB Penerima KIP Kuliah Hedon, Kampus: Repot Jika Harus Menelusuri

Dugaan Mahasiswa UB Penerima KIP Kuliah Hedon, Kampus: Repot Jika Harus Menelusuri

Surabaya
Bus Wisata Angkut 25 Orang Terguling di Tanjakan, Sopir Diduga Tak Kuasai Medan

Bus Wisata Angkut 25 Orang Terguling di Tanjakan, Sopir Diduga Tak Kuasai Medan

Surabaya
Dominasi Perolehan Kursi DPRD Situbondo, PKB dan PPP Bisa Usung Calon Sendiri di Pilkada

Dominasi Perolehan Kursi DPRD Situbondo, PKB dan PPP Bisa Usung Calon Sendiri di Pilkada

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Surabaya
Kronologi Kecelakaan Truk Tangki di Jalur Jember-Banyuwangi, 1 Tewas dan Rumah Warga Rusak

Kronologi Kecelakaan Truk Tangki di Jalur Jember-Banyuwangi, 1 Tewas dan Rumah Warga Rusak

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com