Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi 2 Pemancing Terjebak di Tengah Sungai, Panjat Pohon dan Teriak Minta Tolong

Kompas.com - 08/04/2022, 21:38 WIB
Asip Agus Hasani,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

BLITAR, KOMPAS.com - Hari sudah sore saat Edi Suparan (55) dan Suntoro (48) menyadari arus Sungai Lekso di Kecamatan Wlingi, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, sangat deras.

Edi dan Suntoro yang sedang asyik memancing di daratan yang terletak di tengah Sungai Lekso, Jumat (8/4/2022), tak menyadari debit air sungai meningkat.

Peristiwa itu bermula ketika Edi dan Suntoro memancing di daratan kecil di tengah sungai pada Jumat, pukul 14.30 WIB. Saat itu, mereka mudah menyeberang ke tengah sungai karena debit air normal.

Sekitar satu jam asyik memancing, debit air sungai tiba-tiba meningkat. Arus Sungai Lekso pun menjadi deras.

"Mereka kebingungan dan panik. Karena sebentar lagi akan gelap. Padahal lokasi jauh dari permukiman warga," kata Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blitar Wahyudi saat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat malam.

Baca juga: Jelang Lebaran, 10.814 Keluarga di Kota Blitar Dapat Bantuan Beras, Masing-masing 40 Kilogram

Berteriak minta tolong hingga panjat pohon

Wahyudi mengatakan, kedua warga itu berteriak minta tolong. Mereka berharap ada warga yang mendengar.

Namun, suara mereka seolah tertelan gemuruh arus Sungai Lekso. Meski begitu, keduanya tak menyerah meminta bantuan.

"Akhirnya salah satu dari mereka memanjat pohon sengon yang ada di daratan di tengah sungai itu sambil teriak-teriak minta tolong," ujar Wahyudi.

Seorang warga yang sedang mencari rumput pakan ternak, kata dia, akhirnya mendengar teriakan keduanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Sebut Balita di Tulunggagung Meninggal akibat Kekurangan Oksigen, Diduga Dibunuh Sang Ayah

Polisi Sebut Balita di Tulunggagung Meninggal akibat Kekurangan Oksigen, Diduga Dibunuh Sang Ayah

Surabaya
7 Orang di Surabaya Ditangkap karena Terlibat Prostitusi Anak

7 Orang di Surabaya Ditangkap karena Terlibat Prostitusi Anak

Surabaya
Kronologi Balon Udara Meledak di Ponorogo hingga Melukai Empat Orang

Kronologi Balon Udara Meledak di Ponorogo hingga Melukai Empat Orang

Surabaya
Kesaksian Warga Saat Balon Udara Meledak di Ponorogo, Suaranya Terdengar sampai ke Desa Lain

Kesaksian Warga Saat Balon Udara Meledak di Ponorogo, Suaranya Terdengar sampai ke Desa Lain

Surabaya
Tidak Ada Peminat, KPU Pastikan Pilkada Kabupaten Malang Tanpa Calon Independen

Tidak Ada Peminat, KPU Pastikan Pilkada Kabupaten Malang Tanpa Calon Independen

Surabaya
Klaim Punya Modal 144.000 Dukungan, Asrilia-Satrio Daftar Pilkada Surabaya dari Jalur Independen

Klaim Punya Modal 144.000 Dukungan, Asrilia-Satrio Daftar Pilkada Surabaya dari Jalur Independen

Surabaya
Pendaftaran Jalur Independen Dibuka Selama 2 Hari, KPU Situbondo Nyatakan Tidak Ada yang Daftar

Pendaftaran Jalur Independen Dibuka Selama 2 Hari, KPU Situbondo Nyatakan Tidak Ada yang Daftar

Surabaya
4 Calon Jemaah Haji Asal Lamongan Batal Berangkat Hari Ini karena Anemia

4 Calon Jemaah Haji Asal Lamongan Batal Berangkat Hari Ini karena Anemia

Surabaya
Gempa M 4,9 Kembali Guncang Bawean Gresik, Belum Ada Laporan Kerusakan

Gempa M 4,9 Kembali Guncang Bawean Gresik, Belum Ada Laporan Kerusakan

Surabaya
Setelah 1,5 Tahun Terkuak Mahasiswi di Malang Dibunuh dan Dirampok Cucu Pemilik Indekos

Setelah 1,5 Tahun Terkuak Mahasiswi di Malang Dibunuh dan Dirampok Cucu Pemilik Indekos

Surabaya
Komplotan Pencuri Modus Ganjal ATM Ditangkap di Magetan

Komplotan Pencuri Modus Ganjal ATM Ditangkap di Magetan

Surabaya
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Empat Orang Terluka

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Empat Orang Terluka

Surabaya
Makelar Judi 'Online' di Malang Ditangkap Polisi

Makelar Judi "Online" di Malang Ditangkap Polisi

Surabaya
Insiden Balon Udara Meletus di Ponorogo, Dipicu Ledakan Petasan dan 4 Luka-luka

Insiden Balon Udara Meletus di Ponorogo, Dipicu Ledakan Petasan dan 4 Luka-luka

Surabaya
Nasib Miris SD Negeri di Sumenep, Siswa Tiga Kelas Belajar dalam Satu Ruangan

Nasib Miris SD Negeri di Sumenep, Siswa Tiga Kelas Belajar dalam Satu Ruangan

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com