Salin Artikel

Kronologi 2 Pemancing Terjebak di Tengah Sungai, Panjat Pohon dan Teriak Minta Tolong

Edi dan Suntoro yang sedang asyik memancing di daratan yang terletak di tengah Sungai Lekso, Jumat (8/4/2022), tak menyadari debit air sungai meningkat.

Peristiwa itu bermula ketika Edi dan Suntoro memancing di daratan kecil di tengah sungai pada Jumat, pukul 14.30 WIB. Saat itu, mereka mudah menyeberang ke tengah sungai karena debit air normal.

Sekitar satu jam asyik memancing, debit air sungai tiba-tiba meningkat. Arus Sungai Lekso pun menjadi deras.

"Mereka kebingungan dan panik. Karena sebentar lagi akan gelap. Padahal lokasi jauh dari permukiman warga," kata Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blitar Wahyudi saat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat malam.

Berteriak minta tolong hingga panjat pohon

Wahyudi mengatakan, kedua warga itu berteriak minta tolong. Mereka berharap ada warga yang mendengar.

Namun, suara mereka seolah tertelan gemuruh arus Sungai Lekso. Meski begitu, keduanya tak menyerah meminta bantuan.

"Akhirnya salah satu dari mereka memanjat pohon sengon yang ada di daratan di tengah sungai itu sambil teriak-teriak minta tolong," ujar Wahyudi.

Seorang warga yang sedang mencari rumput pakan ternak, kata dia, akhirnya mendengar teriakan keduanya.


Warga tersebut kemudian melapor ke perangkat desa yang segera meneruskan laporan itu ke BPBD.

Personel unit reaksi cepat BPBD, kata dia, tiba di lokasi sekitar pukul 16.00 WIB.

Petugas mengevakuasi kedua pemancing itu satu jam kemudian. Caranya, menggunakan tali yang diikat dari pinggir sungai ke lokasi kedua pemancing.

Proses evakuasi berjalan lancar. Kedua pemancing bisa dibawa ke pinggir sungai dengan selamat.

Wahyudi menjelaskan, naiknya debit air Sungai Lekso secara tiba-tiba memang selalu terjadi ketika hujan deras mengguyur wilayah hulu di lereng Gunung Kawi.

Seharusnya, kata dia, kedua pemancing itu menyadari kenaikan debit air sungai lebih awal.

"Ketika kiriman air datang dari arah hulu biasanya diikuti suara yang lebih bergemuruh. Tapi mungkin karena asyik memperhatikan pancingnya, mereka terlambat menyadarinya," ujar Wahyudi.

https://surabaya.kompas.com/read/2022/04/08/213840978/kronologi-2-pemancing-terjebak-di-tengah-sungai-panjat-pohon-dan-teriak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke