Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panggul 2 Karung Uang Koin, Adik Kakak di Bojonegoro Ajak Ibu Beli Motor Roda 3 untuk Jualan Sayur

Kompas.com, 2 April 2022, 12:12 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Mochamad Zaenal Muttaqin (24), dan adiknya Mochamad Khotibul Musaffak (20), pemuda dari Desa Lengkong, Kecamatan Balen, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur membelikan motor roda tiga untuk ibunya.

Uniknya mereka membeli motor menggunakan dua karung berisi uang koin hasil tabungannya.

Mereka berdua tak canggung saat memanggul 2 karung koin ke sebuah dealer motor di Jalan Rajekwesi, Kecamatan Kota Bojonegoro, Jawa Timur pada Selasa (29/3/2022).

Baca juga: 2 Tahun Menabung Uang Koin, Kakak Beradik di Bojonegoro Akhirnya Wujudkan Niat Belikan Motor untuk Ibunda

Saat dihitung, uang dalam dua karung senilai Rp 10 juta. Sementara harga motor roda tiga yang sudah lama ingin dibeli sang ibu, Nur'aini Sulistyoningsih (48) seharga Rp 28,2 juta.

Kakak beradik tersebut kemudian membayar kekurangannya dengan uang kertas.

"Saat dihitung pegawai dealer uang koin itu jumlahnya Rp 10 juta, dan kekurangannya dibayar menggunakan uang kertas," kata Zaenal kepada Kompas.com, Jumat (1/4/2022).

Sang ibu jualan sayur

Zaenal bercerita sehari-hari sang ibu berjualan sayuran keliling setiap hari dengan sepeda motor.

Ia bercerita motor yang digunakan sang ibu sudah jelek, tidak layak dan seringkali mogok saat perjalanan.

Karena kasihan melihat sang ibu, ia pun mengajak adiknya untuk membelika motor roda tiga buat pemerintah.

"Sudah lama kepikiran ingin membelikan sepeda motor roda tiga itu," ungkapnya.

Baca juga: Cerita 2 Pemuda di Bojonegoro, Beli Motor untuk Ibunda Pakai 2 Karung Uang Koin Sebanyak Rp 10 Juta

Zaenal mengatakan ia dan sang adik sempat mengumpulkan uang sebanyak 2 karung koin. Namun uang tersebut dicuri.

"Waktu mau beli itu kena musibah, rumahnya kemalingan uang yang sudah saya kumpulkan sebanyak Rp 10 jutaan ikut dicuri," terang Zaenal.

Ia berharap sepeda motor yang baru dibelinya itu, pekerjaan ibundanya berjualan sayuran keliling akan semakin lancar.

"Pekerjaan ibu makin lancar dan bisa menyenangkan ibu juga," tuturnya.

Baca juga: Hasil Nabung 8 Tahun, Polisi di Cianjur Beli Sepeda Motor Pakai Uang Koin Rp 1.000

Sementara itu Nur'aini Sulistyoningsih tidak menyangka, kedua anaknya betul-betul mewujudkan niatnya untuk membelikan sepeda motor roda tiga untuknya

Ia mengaku sudah tahu kedua anaknya akan membelikan sepeda motor.

"Ya seneng, awalnya ya tahu (mereka) ingin belikan sepeda motor, tapi kan hanya dalam angan-angan, ternyata sudah dibelikan sekarang," kata Nur'aini

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Hamim | Editor : Pythag Kurniati)

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Surabaya
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Surabaya
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Surabaya
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Surabaya
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Surabaya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau