Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Truk di Blitar Tabrakan hingga Ringsek, Sopir Luka Terkena Pecahan Kaca

Kompas.com, 18 Maret 2022, 15:43 WIB
Asip Agus Hasani,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi

BLITAR, KOMPAS.com - Sebuah truk bermuatan kayu dan truk ekspedisi terlibat kecelakaan di jalan raya Desa Tumpang, Kecamatan Talun, Blitar, Jawa Timur, Jumat (18/3/2022) dini hari.

Kabin truk Toyota Dyna merah yang bermuatan kayu itu ringsek setelah menabrak bagian samping kanan truk ekspedisi Izuzu Elf.

Beruntung, Yoshi Armando (26), sopir truk Toyota Dyna tersebut hanya mengalami luka ringan.

Baca juga: Desakan Orangtua Siswa, Kota Blitar Kembali Terapkan PTM 50 Persen Mulai Besok

Kepala Unit Kecelakaan Lalu Lintas Polres Blitar Iptu Heri Irianto mengatakan, Yoshi hanya mengalami luka ringan pada wajah akibat terkena pecahan kaca depan truk.

"Awalnya petugas menduga sopir mengalami luka parah karena darah di wajahnya, ternyata setelah dibersihkan hanya luka ringan," kata Heri kepada Kompas.com, Jumat.

Pengamatan Kompas.com, kabin truk itu ringsek parah terutama di bagian kanan atau di posisi kemudi.

Sementara bagian dasbor ringsek ke dalam hingga hampir menyentuh jok pengemudi.

"Kaki pengemudi tidak mengalami luka, hanya nyaris terjepit. Ketika terjadi benturan, sopir reflek menggeser kakinya ke kiri sehingga tidak terjepit," kata Heri.

Menurut Heri, Yoshi sempat kesulitan keluar dari kabin truk yang rusak parah itu. 

Sementara kernet truk yang bersama Yoshi, kata Heri, juga hampir tidak mengalami luka sedikit pun.

"Saat tabrakan terjadi, kernet sedang tidur. Dia hanya mengalami sedikit memar akibat terbentur dasbor saat truk berhenti mendadak karena menabrak," ujarnya.

Baca juga: Kronologi Kecelakaan di Tol Cipali yang Mengakibatkan 1 Orang Tewas dan 2 Luka Ringan

Heri mengatakan, kecelakaan itu terjadi akibat Yoshi tertidur tiba-tiba saat sedang mengemudikan truk dengan pelat nomor polisi N 8801 EI. 

Akibatnya, truk tiba-tiba melaju di lajur kanan ketika hendak berpapasan dengan truk ekspedisi dengan pelat nomor polisi N 9385 UV yang dikemudikan oleh Mulyadi (53).

Melihat truk dari lawan arah nyelonong di lajur kanan, kata Heri, Mulyadi cepat mengambil keputusan dengan menginjak pedal rem dan membanting kemudi ke kiri.

Dengan posisi truk setengah melintang di mana bagian depan truk termasuk kabin ruang kemudi turun dari aspal jalan, saat itulah truk yang dikemudikan Yoshi menabrak bagian bak samping truk yang dikemudikan Mulyadi.

"Jika tidak terhalang bak truk Isuzu Elf, mungkin truk merah itu sudah masuk ke sungai. Kebetulan titik kecelakaan berada persis di dekat jembatan sungai," kata dia.

Baca juga: Dua Mahasiswi Tewas, Motornya Tabrakan dengan Mobil Pemda Aceh Utara

Kata Heri, Mulyadi dan kernetnya tidak mengalami luka sedikit pun.

Sedangkan truk yang dikemudikan Mulyadi mengalami kerusakan pada bak samping kanan dan tangki BBM beserta pelindungnya.

Kini truk yang dikemudikan Yoshi ditahan sebagai barang bukti penyidikan.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau