MALANG, KOMPAS.com - Wali Kota Malang Sutiaji khawatir stok ketersediaan minyak goreng akan langka selama bulan Ramadhan mendatang.
Menurutnya, hal itu dipicu warga yang membeli minyak goreng dalam jumlah banyak.
"Menjelang Ramadhan ini saya ada kekhawatiran terjadinya panic buying, karena ada misal orang tiba-tiba sehari beli 5 liter, beli 1 liter di ritel sini, terus lainnya beli di tempat berbeda," kata Sutiaji saat di wawancarai di Savana Hotel & Convention, Kamis (17/3/2022).
Pihaknya bersama Satgas Pangan Kota Malang juga akan terus memantau situasi dan kondisi yang ada.
Baca juga: Ibu di Purwokerto Kaget Harga Minyak Goreng dari Rp 19.000 Jadi Rp 23.500 per Liter
Operasi pasar juga dilakukan untuk mengontrol ketersediaan stok minyak goreng.
"Saya sudah meminta tim Pisda (Pengendali Inflasi Daerah) dan Diskopindag (Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan) nanti akan bekerja semua, infonya saat ini ketersediaan barang dari pusat mencukupi," ungkapnya.
Pemkot Malang juga bekerjasama dengan Polresta Malang Kota untuk memantau demi mencegah terjadinya penimbunan.
"Kalau ada penimbun mestinya dengan kepolisian karena ranahnya pidana, kekhawatiran saya bukan penimbunan tapi masyarakat belinya berlebihan, sehingga dikhawatirkan ada kelangkaan," katanya.
Baca juga: Kebijakan HET Dicabut, Penjualan Minyak Goreng di Kota Malang Turun
Perlu diketahui, pada Rabu (15/3/2022) lalu, beberapa tempat toko swalayan ditinjau oleh Polresta Malang Kota.
Di antaranya toko Robinson yang berada di Jalan Merdeka Timur, Kelurahan Kiduldalem.
Kemudian dilanjutkan dengan beberapa empat toko ritel lainnya termasuk Pasar tradisional Tawangmangu.
Hasilnya, tidak ditemukan adanya praktik penimbunan minyak goreng.
Untuk itu, Sutiaji berharap masyarakat tidak perlu merasa cemas dengan stok ketersediaan minyak goreng.
"Reskrim (dari Polresta Malang Kota) juga sudah menyampaikan bagi penimbun ada sanksi yang berat," katanya.
Baca juga: Dampak Banjir di Malang, Warga Kesulitan Air Bersih
Terpisah, Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Budi Hermanto mengingatkan kepada siapa saja oknum yang menimbun minyak goreng sama saja telah melakukan perbuatan melawan hukum.
Dia juga berharap agar masyarakat tidak panik dan resah dengan adanya isu kelangkaan minyak goreng.
"Karena kami berupaya semaksimal mungkin untuk mengantisipasi adanya penimbunan, serta apabila masyarakat memiliki informasi terkait hal itu, silahkan melaporkan ke kami maka akan segera kami tindak lanjuti," ungkapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.