LUMAJANG, KOMPAS.com - Bupati Lumajang Thoriqul Haq menyampaikan keinginannya untuk bertemu, HF, pria penendang sesajen di Gunung Semeru yang kini telah ditetapkan sebagai tersangka.
Ia mengaku ingin menanyakan motif HF hingga melakukan aksi intoleran yang berujung viral tersebut.
"Kalau ditemukan pelaku maka kami yang di Lumajang harus dapat penjelasan. Maunya apa sih datang ke Lumajang? Kalau mau relawan kenapa harus berbuat seperti itu, saya mau tanya, apa ada agenda lain selain kemanusiaan," kata Thoriq, sapaanya, dikutip dari Tribun Jatim, Minggu (16/1/2022).
Baca juga: Soal Penendang Sesajen di Gunung Semeru, Pelaku Minta Bantuan Teman untuk Merekam Aksinya
Thoriq menilai perbuatan menendang dan membuang sesajen adalah perbuatan yang mencederai keyakinan.
Sebab, selama ini masyarakat Lumajang hidup berdampingan dengan adat keberagaman budaya.
Ia tak ingin hubungan harmonis ini dirusak oleh orang-orang yang tidak dapat memahami bahwa kemajemukan adalah kekayaan bangsa Indonesia.
"Saya benar-benar ingin dia (HF) ke sini. Saya ingin tanya langsung kepada dia, apa maunya di Lumajang memprovokasi kami yang saat ini kita hidup damai di Lumajang," ujarnya.
Thoriq memandang sesajen atau selamatan merupakan warisan budaya dari leluhur. Oleh karena itu, ia meminta jangan ada lagi kasus intoleransi.
"Kalau ada relawan punya agenda lain selain kemanusiaan saya minta keluar," tegasnya.
Baca juga: Kuasa Hukum Sebut Penetapan Tersangka Penendang Sesajen Prematur
HF sebelumnya telah ditetapkan sebagai tersangka usai aksinya menendang sesajen di Gunung Semeru viral di media sosial.
Ia dikenakan Pasal 156 dan 158 KUHP tentang penghinaan terhadap golongan tertentu.
HF juga telah menyampaikan permohonan maafnya di sela pemeriksaan di gedung Direktorat Kriminal Umum Polda Jatim, Jumat (14/1/2022).
Artikel ini telah tayang di Tribun Jatim dengan judul: "Bupati Lumajang Ingin Ketemu Penendang Sesajen Gunung Semeru, Cak Thoriq Bakal Tanyakan Soal Ini"
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.