Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Warga Probolinggo Meninggal Dunia akibat DBD, Ini Imbauan Pemkab

Kompas.com - 05/02/2022, 12:10 WIB
Ahmad Faisol,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

PROBOLINGGO, KOMPAS.com - Dua warga Kabupaten Probolinggo dilaporkan meninggal karena demam berdarah dengue (DBD) selama Januari 2022. Terdapat 21 kasus DBD di Probolinggo selama Januari.

Kabid P2P Dinkes Probolinggo Mujoko menjelaskan, dua kasus kematian akibat DBD itu termasuk tinggi, karena Pemkab Probolinggo menargetkan nihil korban.

Baca juga: Menyamar Jadi Polisi, Pria Ini Curi Motor di 21 Lokasi di Probolinggo

Ia mengeklaim, upaya pencegahan DBD sudah maksimal. Petugas di lapangan sudah masif melakukan pencegahan. 

"Saat ini kami juga tengah menangani Covid-19. Dan DBD juga butuh penanganan secara cepat dan diagnosanya hampir mirip-mirip dengan Covid-19 gejala awalnya," kata Mujoko sat dihubungi Kompas.com, Sabtu (5/2/2022).

Menurutnya, petugas di lapangan harus melakukan penanganan DBD dengan cepat karena pada prinsipnya bisa sembuh dengan cepat. 

Untuk mencegah peningkatan kasus DBD, petugas di lapangan juga melakukan fogging dengan radius 100 meter dari rumah warga yang terkena DBD.

"Satu kasus pun akan di-fogging, dengan catatan betul-betul diagnosa DBD," kata dia.

Masyarakat juga diminta melakukan program 3M (menguras, menutup, dan mengubur) untuk mencegah jentik nyamuk berkembang biak.

“Karena fogging itu hanya membunuh nyamuk terbang dan jentik akan mati kalau kita lakukan dengan 3M tadi plus abatesasi,” terang Mujoko.

Mujoko menyebut, kasus DBD meningkat di daerah itu karena mulai memasuki musim hujan. Apalagi, ada banyak tumpukan sampah yang memicu genangan di sejumlah titik.

Mujoko menerangkan, tren terjadinya kasus DBD itu biasanya diawali dari Desember hingga April. Biasanya, kasus DBD melandai pada April karena masuk musim kemarau.

“Puncaknya biasanya pada bulan Februari dan Maret. Harus diwaspadai, tetapi tergantung juga bagaimana musim yang ada. Terutama daerah-daerah endemis. Kita termasuk daerah endemis, dalam artian setiap tahun itu selalu ada kasus DBD seperti Kecamatan Gending dan Pajarakan,” ujar Mujoko.

Baca juga: Video Mesra dengan Seorang Wanita Beredar di Medsos, Anggota DPRD Probolinggo Akui sebagai Istri Kedua

Mujoko mengimbau masyarakat agar kembali menggalakkan kegiatan gotong royong dalam menjaga kebersihan lingkungan secara bersama-sama dan saling melirik lingkungan tetangganya.

“Justru yang sangat berisiko ini adalah genangan air yang tertampung di kaleng-bekas, bak mandi dan lain sebagainya. Sebab jentik ini hidup di air bersih. Kalau genangan air di tanah tidak menjadi trigger utama sebab ada mikroorganisme yang akan memakannya. Kuncinya ada pada masyarakat. Idealnya saat ini kesadaran masyarakat sudah cukup tinggi," tutup Mujoko.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3 Bocah Terseret Ombak di Pantai Damas Trenggalek, 1 Tewas

3 Bocah Terseret Ombak di Pantai Damas Trenggalek, 1 Tewas

Surabaya
PKB dan Gerindra Jalin Koalisi Usung Sosok Kades pada Pilkada Jombang

PKB dan Gerindra Jalin Koalisi Usung Sosok Kades pada Pilkada Jombang

Surabaya
2 Bulan Belanja Masalah, AHY Mengaku Banyak Dapati Mafia Tanah

2 Bulan Belanja Masalah, AHY Mengaku Banyak Dapati Mafia Tanah

Surabaya
Korupsi Dana Desa Rp 360 Juta, Kades di Mojokerto Ditangkap Polisi

Korupsi Dana Desa Rp 360 Juta, Kades di Mojokerto Ditangkap Polisi

Surabaya
Pasutri di Lumajang Tewas Terseret Banjir Lahar Gunung Semeru

Pasutri di Lumajang Tewas Terseret Banjir Lahar Gunung Semeru

Surabaya
Polisi Tangkap 3 Pria Pembuat Sabu Skala Rumahan di Pasuruan

Polisi Tangkap 3 Pria Pembuat Sabu Skala Rumahan di Pasuruan

Surabaya
Libur Lebaran 2024, Kunjungan Wisata ke Gunung Bromo Naik 100 Persen

Libur Lebaran 2024, Kunjungan Wisata ke Gunung Bromo Naik 100 Persen

Surabaya
Jembatan yang Rusak akibat Banjir Lahar Semeru Jadi 10 Unit

Jembatan yang Rusak akibat Banjir Lahar Semeru Jadi 10 Unit

Surabaya
Gara-gara Dicerai Sepihak, TKW Asal Madiun Rusak Rumah Hasil Menabung Selama 9 Tahun

Gara-gara Dicerai Sepihak, TKW Asal Madiun Rusak Rumah Hasil Menabung Selama 9 Tahun

Surabaya
Ayah dan Anak Tenggelam di Sungai Sidoarjo-Gresik Belum Ditemukan, Proses Pencarian Diperluas

Ayah dan Anak Tenggelam di Sungai Sidoarjo-Gresik Belum Ditemukan, Proses Pencarian Diperluas

Surabaya
Pemkab Lumajang Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Lahar Dingin Semeru

Pemkab Lumajang Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Lahar Dingin Semeru

Surabaya
Paman di Pamekasan Tega Cabuli Keponakannya di Kantor Kelurahan

Paman di Pamekasan Tega Cabuli Keponakannya di Kantor Kelurahan

Surabaya
Alasan Sakit, Bupati Sidoarjo Mangkir Panggilan Pemeriksaan KPK

Alasan Sakit, Bupati Sidoarjo Mangkir Panggilan Pemeriksaan KPK

Surabaya
Polisi Periksa CCTV di Sekitar Lapangan Basket Alun Alun Magetan, Isa Bajaj Minta Pelaku Kekerasan terhadap Anaknya Bertanggung Jawab

Polisi Periksa CCTV di Sekitar Lapangan Basket Alun Alun Magetan, Isa Bajaj Minta Pelaku Kekerasan terhadap Anaknya Bertanggung Jawab

Surabaya
Sengketa Pilpres 2024, Khofifah Yakin MK Menangkan Prabowo-Gibran

Sengketa Pilpres 2024, Khofifah Yakin MK Menangkan Prabowo-Gibran

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com