Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Oknum ASN Pemkot Batu Diduga Selewengkan Dana PBB dan BPHTB, Kejari Kumpulkan Bukti

Kompas.com - 18/01/2022, 16:24 WIB
Nugraha Perdana,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi


BATU, KOMPAS.com - Kejaksaan Negeri (Kejari) Batu tengah menyidik kasus dugaan penyimpangan pemungutan pajak daerah berupa Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) serta Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) yang terjadi pada tahun 2020.

Kasi Intel Kejari Batu Edi Sutomo mengatakan, pihaknya telah melakukan proses penyelidikan sejak tahun 2021.

Penyelidikan kasus bermula dari informasi intelejen pihaknya yang kemudian dikembangkan.

"Ternyata ditemukan adanya dugaan, masih dugaan, oknum yang bermain," kata Edi saat dihubungi via telepon, Selasa (18/1/2022).

Baca juga: Puncak Musim Hujan, BPBD Kota Batu Minta Warga Waspada Pohon Tumbang

 

Dugaan oknum yang dimaksud yakni ASN (Aparatur Sipil Negara) di lingkungan Pemkot Batu.

Kejari Batu telah melakukan proses penyelidikan hingga penyidikan pada Badan Keuangan dan Aset Daerah Kota Batu (sebelum berganti nama menjadi Badan Pendapatan Daerah Kota Batu).

"Modus operandinya menurunkan NJOP (Nilai Jual Objek Pajak) supaya BPHTB-nya nilainya rendah dan ditemukan adanya alat bukti oknum itu menerima gratifikasi atau suap," ujarnya.

Kasus tersebut dinaikkan ke tahap penyidikan setelah hasil penyelidikan telah ditemukan bukti permulaan yang cukup kuat adanya indikasi dugaan tindak pidana korupsi.

Sehingga diterbitkan Surat Perintah Penyidikan Kepala Kejaksaan Negeri Batu No.: Print-01/M.5.44/Fd.1/01/2022 tanggal 17 Januari 2022.

Baca juga: Buron Sejak 2021, Mantan Kades Cihawuk yang Korupsi Dana Desa Rp 800 Juta Ditangkap

Edi menyampaikan dalam tahap proses penyidikan ini, pihaknya masih mencari dan mengumpulkan alat bukti maupun barang bukti agar membuat terang tindak pidana yang terjadi sehingga juga bisa menentukan siapa tersangkanya.

"Tim penyidik masih mengembangkan kasus ini, masih diperdalam lagi dengan memanggil para saksi, ahli, surat dan barang bukti, termasuk berkoordinasi dengan auditor untuk memastikan besarnya kerugian negara dalam perkara tersebut. Secepatnya tersangka ditetapkan setelah semua yang ada terpenuhi," ungkapnya.

Untuk besaran kerugian yang ada, pihaknya juga masih belum bisa menjawab.

"Indikasi kerugiannya ya lumayan tapi biarkan penyidikan di Pidsus dulu," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Unesa Tawarkan Beasiswa S2 dan Posisi Dosen ke Marselino Ferdinan Usai Tampil Bagus di Timnas U-23

Unesa Tawarkan Beasiswa S2 dan Posisi Dosen ke Marselino Ferdinan Usai Tampil Bagus di Timnas U-23

Surabaya
Manajer Koperasi Diadili karena Gelapkan Uang Nasabah Rp 14 M di Banyuwangi

Manajer Koperasi Diadili karena Gelapkan Uang Nasabah Rp 14 M di Banyuwangi

Surabaya
Pria di Gresik Ditangkap Polisi atas Dugaan Pencabulan 2 Anak Tiri

Pria di Gresik Ditangkap Polisi atas Dugaan Pencabulan 2 Anak Tiri

Surabaya
Ramai Hajatan Pernikahan di Sidoarjo, Tamu Undangan Diberi Kasur Lipat

Ramai Hajatan Pernikahan di Sidoarjo, Tamu Undangan Diberi Kasur Lipat

Surabaya
9 Remaja Ditangkap usai Culik dan Aniaya Pemuda di Surabaya

9 Remaja Ditangkap usai Culik dan Aniaya Pemuda di Surabaya

Surabaya
Pencuri Besi Penambat Rel KA Ditangkap di Pasuruan, Puluhan Barang Bukti Diamankan

Pencuri Besi Penambat Rel KA Ditangkap di Pasuruan, Puluhan Barang Bukti Diamankan

Surabaya
Begal Payudara di Situbondo Tertangkap Warga, Pelaku Terancam 9 Tahun Penjara

Begal Payudara di Situbondo Tertangkap Warga, Pelaku Terancam 9 Tahun Penjara

Surabaya
Komplotan Pencuri Ban Serep Ditangkap Polisi di Tol KLBM

Komplotan Pencuri Ban Serep Ditangkap Polisi di Tol KLBM

Surabaya
Remaja Korban Pemerkosaan di Banyuwangi Diminta Menikahi Pelaku, Pemkab: Tak Boleh Terjadi

Remaja Korban Pemerkosaan di Banyuwangi Diminta Menikahi Pelaku, Pemkab: Tak Boleh Terjadi

Surabaya
Plafon Ruang Kelas SDN di Magetan Ambrol, 3 Tahun Tak Ada Perbaikan

Plafon Ruang Kelas SDN di Magetan Ambrol, 3 Tahun Tak Ada Perbaikan

Surabaya
Mobil Terbakar di Parkiran RS Kertosono, Pemicunya Diduga 'Powerbank'

Mobil Terbakar di Parkiran RS Kertosono, Pemicunya Diduga "Powerbank"

Surabaya
Pria Ini Curi iPhone 11 dan Minyak Angin untuk Biaya Persalinan Istrinya

Pria Ini Curi iPhone 11 dan Minyak Angin untuk Biaya Persalinan Istrinya

Surabaya
Lembah Mbencirang di Mojokerto: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Lembah Mbencirang di Mojokerto: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Surabaya
Memaksa Minta Donasi untuk Palestina, 2 WNA Diamankan Imigrasi

Memaksa Minta Donasi untuk Palestina, 2 WNA Diamankan Imigrasi

Surabaya
Balon Udara Jatuh dan Meledak di Pacitan, Ketua RT: Suara Terdengar sampai 1 Km

Balon Udara Jatuh dan Meledak di Pacitan, Ketua RT: Suara Terdengar sampai 1 Km

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com