KOMPAS.com - Polisi mengamankan KA (38), seorang Kepala Desa Pandantoyo, Kecamatan Kertosono, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, karena diduga memeras warga.
Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Nganjuk AKBP Boy Jeckson mengatakan, KA beraksi dengan mengaku sebagai polisi.
Demi mendukung aksinya, KA juga turut membawa borgol untuk menakut-nakuti korban.
Boy menjelaskan, sejumlah warga pernah menjadi korban KA, di antaranya adalah sopir pengangkut pasir, penjual ayam, dan tukang becak.
Baca juga: Bawa Borgol, Kades di Nganjuk Mengaku Polisi, Peras Warga hingga Tukang Becak
Saat beraksi, KA menuduh korbannya melakukan pelanggaran hukum.
“Ada pelaku yang dituduh memberi uang palsu saat jual-beli pasir, ada yang dituduh sebagai pelaku pencurian ayam, ada yang dihentikan di jalan untuk diperiksa KTP dan SIM, serta ada juga pengemudi becak yang dituduh membawa barang milik penumpang yang tertinggal,” ujarnya, Minggu (19/12/2021).
Dia lalu menawarkan diri untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Kepada korbannya, KA meminta kartu identitas, uang, dan telepon seluler.
Baca juga: Oknum Kades yang Mengaku Polisi untuk Peras Warga Beraksi di 13 TKP
KA kemudian menyuruh korban mendatangi pos polisi terdekat.
“Saya yang mengurus perkaranya, kamu ke polsek sekarang,” ucap Boy menirukan KA.
Namun, saat korban mendatangi pos polisi, KA tak ada di sana. KA pun kabur dengan membawa barang-barang korban.
Baca juga: Kisah Rangking 1 Rekrutmen Desa di Karanganyar yang Kalah oleh Menantu Kades