SURABAYA, KOMPAS.com - Polda Jawa Timur (Jatim) memeriksa terduga pelaku kasus pencabulan santriwati di Pondok Pesantren Nurul Karamah, Bangkalan, Jatim.
Seorang pengajar di Pesantren Bangkalan berinisial UF diduga mencabuli sejumlah santriwati. Terduga pelaku tersebut telah diperiksa Polda Jatim.
Salah satu perwakilan keluarga terduga pelaku, Lora Fatkhul Bari mengatakan, pihaknya memenuhi pemeriksaan Polda Jatim sebagai bentuk sikap kooperatif.
"Kami serahkan saudara kami, anak kami UF yang selama ini beritanya simpang siur. Ini sebegai bentuk kooperatif kami pada aparat penegak hukum," ujar Lora Fakthul, Kamis (11/12/2025).
Baca juga: Serahkan Terduga Pelaku Pencabulan ke Polda Jatim, Pihak Ponpes Minta Maaf
Pihaknya meminta maaf dan berhadap spekulasi-spekulasi buruk di media sosial bisa terhenti.
"Biarkan APH yang memproses dan kami dukung, supaya bisa menegakkan hukum sesuai fakta yang terjadi," kata dia.
Sebelumnya, Polda Jatim juga telah memastikan telah memeriksa terduga pelaku pencabulan UF sebagai proses penyelidikan.
“Hari ini dijadwalkan pemeriksaan sebagai saksi,” kata Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Jules Abraham Abast di Surabaya, Rabu (10/12/2025) kemarin.
Polda juga memanggil saksi-saksi lainnya untuk dimintai keterangan. Apabila bukti mencukupi, tidak menutup kemungkinan adanya tersangka dalam kasus ini.
“Tidak menutup kemungkinan jika yang bersangkutan cukup bukti, bisa ditetapkan sebagai tersangka,” imbuh dia.
Baca juga: Kasus Pencabulan Santri di Bangkalan Naik ke Penyidikan, Pelaku Diserahkan ke Polda Jatim
Jules menambahkan, tim penyidik bekerja secara hati-hati, mengingat perkara ini melibatkan anak-anak di bawah umur serta institusi pendidikan berbasis pesantren.
Polda Jatim juga memastikan korban mendapat pendampingan psikologis karena mengalami trauma selama proses pemeriksaan.
Kasus ini masih dalam tahap penyelidikan dan perkembangan selanjutnya akan disampaikan setelah pemeriksaan lanjutan terhadap pihak-pihak terkait.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang