Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Bullying, Dispendik Jatim Bentuk Tim Penanggulangan Kekerasan di Sekolah

Kompas.com, 10 Desember 2025, 16:53 WIB
Izzatun Najibah,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Mencegah terjadinya bullying, kekerasan, dan pelecehan pada anak di lingkungan sekolah, Dinas Pendidikan (Dispendik) Jawa Timur mengarahkan setiap sekolah memiliki tim penanggulangan kekerasan.

Kasus bullying di kalangan anak di bawah umur menjadi perhatian khusus dari berbagai instansi. Salah satunya Dispendik Jatim yang menaungi SMA/SMK.

“Kalau bullying gini, dan mengatasi, kita akan membentuk tim penanggulangan kekerasan di sekolah,” kata Sekretaris Dispendik Jatim, Suhartono kepada Kompas.com, Rabu (10/12/2025).

Suhartono mengatakan, tidak hanya sekolah, setiap lembaga pendidikan harus sudah memiliki Satgas Tim Penanggulangan dan Pencegahan Kekerasan (TPPK).

“Yang kedua, di setiap lembaga sudah ada TPPK, jadi penanggulangan kekerasan anak itu,” ujarnya.

Baca juga: Murid SD Meninggal Diduga Akibat Bullying di Pekanbaru, Orangtua Lapor Polisi

Dispendik Jatim mengatakan, selalu mensosialisasikan anti-bullying dan kekerasan ke seluruh sekolah melalui setiap Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota.

“Kita selalu mengedukasi, bahkan menyampaikan kepada kepala cabang, untuk selalu menyampaikan kepada kepala sekolah,” kata Suhartono.

Seluruh kepala sekolah di SMA/SMK di Jatim juga diwajibkan untuk melakukan sosialisasi kepada guru tentang edukasi anti-bullying dan kekerasan, serta mengawasi gerak-gerik anak.

“Kepala Sekolah juga ingin selalu menyampaikan kepada guru-guru kita, dalam rangka memberikan pembelajaran kepada anak-anak kita, dan mengawasi gerak-gerak anak kita saat berada di sekolah, maupun di lingkungan luar sekolah,” ujarnya.

Baca juga: Dugaan Bullying di SMPN Tangsel, Polisi Libatkan Ahli Pidana hingga Forensik

Menurut Suhartono, Dispendik Jatim juga dibantu Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) untuk menyuarakan anti-bullying dan kekerasan di lingkungan sekolah maupun masyarakat.

“Bahkan ini di bulan November-Desember ini kita mendatangkan juga para narasumber, terutama dari anggota DPR, ke daerah-daerah untuk melaksanakan sosialisasi,” katanya.

Tak hanya itu, dia mengatakan, pengawasan penggunaan media sosial pada anak juga akan dilakukan untuk menelisik kasus cyber bullying.

Suhartono berharap penggunaan media sosial di lingkungan anak bertujuan untuk pembelajaran.

“Kalau di pengawasan media sosial memang sangat luas, tapi minimal ini di pemanfaatan media sosial juga ada yang harus betul-betul kita cermati nanti,” pungkasnya.

Baca juga: Majelis Guru Besar Ungkap Penyebab Bullying di Program Pendidikan Dokter Spesialis

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Surabaya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau