Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Petugas Damkar, Diminta Usir Debt Collector hingga Dapat Panggilan “Ayu Ting-ting”

Kompas.com, 9 Desember 2025, 12:22 WIB
Azwa Safrina,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) kerap menjadi andalan masyarakat dalam membantu menyelesaikan berbagai masalah, tak melulu soal memadamkan api. 

Ada sederet cerita tentang bagaimana mereka turun tangan melakukan aksi penyelamatan untuk berbagai kebutuhan warga. 

Nah, dari sekian banyak panggilan darurat yang ada, tak jarang ada momen-momen lucu yang harus dihadapi para petugas damkar.

Kepala Rayon 1 Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Surabaya Surabaya, Mujiono mencontohkan, timnya pernah mendapatkan tugas untuk mengusir debt collector atau penagih hutang.

Baca juga: Kisah Perjuangan Petugas Damkar Mujiono Padamkan Api Hampir 24 Jam padahal Masih Jalankan Diklat

Mujiono menceritakan, mulanya panggilan awal masuk dari salah seorang warga untuk kasus evakuasi ular.

Namun, sesampainya di lokasi ternyata petugas damkar diminta untuk mengusir debt collector yang menunggu di depan rumah pelapor.

“Jadi sampai sana kan kita telepon pihak pelapor ‘ularnya di mana?’, tapi ternyata pelapornya minta buat mengusir pihak debt collector ini,” ungkap Mujiono, dalam perbincangan hari Minggu lalu (7/12/2025).

Meskipun begitu, para petugas damkar tetap melaksanakan sesuai permintaan pelapor. Kala itu, mereka memediasi antara pelapor dan debt collector.

“Setelah kami mediasi, akhirnya ya pihak debt collector mau pulang,” ujar dia.

Baca juga: Upaya 3,5 Jam, Damkar Sumenep Lepaskan 9 Cincin di Jemari ODGJ

"Ayu ting-ting"

Tak jarang, petugas damkar sering kali mendapatkan panggilan palsu atau akrab disebut “Ayu Ting-ting”.

“Jadi memang sering kita beberapa kali dapat panggilan palsu, biasa teman-teman sini nyebutnya ‘Ayu Ting-ting’ karena alamat palsu."

"Jadi setelah kita sampai sana ternyata enggak ada kejadian apa-apa,” terangnya.

Bahkan, pernah damkar mendapatkan panggilan palsu beberapa kali dari nomor yang sama.

“Akhirnya, kita juga bekerja sama dengan pihak kepolisian siber untuk melacak dan pelakunya beneran ketangkap,” ucap dia.

Setelah ditangkap, terungkap motif pelaku melakukan hal tersebut karena dia senang melihat mobil damkar yang lewat.

“Kata orangnya, dia seneng kalau denger sirine atau lihat mobil damkar lewat,” sebut Mujiono.

Baca juga: Viral Aksi Petugas Damkar Sidoarjo Evakuasi Ular dari Kamar Tidur Warga, Butuh 1 Jam

Walau begitu, baik palsu atau tidak para petugas damkar tetap akan berangkat setiap kali ada panggilan yang masuk. Sebab, mereka memiliki semboyan “dari pada kecele, meding berangkat”.

“Antisipasi saja kalau ternyata panggilan asli dan penting, kan kita harus gerak cepat,” papar dia.

Kesiagaan selama 24 jam dalam sehari, dan sepanjang tujuh hari dalam sepekan membuat DPKP Surabaya hampir tidak pernah absen dari telepon warga yang meminta bantuan dan pertolongan.

Sering kali warga yang meminta pertolongan untuk persoalan yang terlalu sepele seperti melepaskan cincin atau pun mengambilkan kunci atau HP yang terjatuh di selokan.

“Kalau pertolongan yang cukup ringan yang paling sering terjadi itu terjepit cincin sama kunci atau HP yang jatuh di selokan,” ujar dia.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang

Baca tentang


Terkini Lainnya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau