SURABAYA, KOMPAS.com - Petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) kerap menjadi andalan masyarakat dalam membantu menyelesaikan berbagai masalah, tak melulu soal memadamkan api.
Ada sederet cerita tentang bagaimana mereka turun tangan melakukan aksi penyelamatan untuk berbagai kebutuhan warga.
Nah, dari sekian banyak panggilan darurat yang ada, tak jarang ada momen-momen lucu yang harus dihadapi para petugas damkar.
Kepala Rayon 1 Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Surabaya Surabaya, Mujiono mencontohkan, timnya pernah mendapatkan tugas untuk mengusir debt collector atau penagih hutang.
Baca juga: Kisah Perjuangan Petugas Damkar Mujiono Padamkan Api Hampir 24 Jam padahal Masih Jalankan Diklat
Mujiono menceritakan, mulanya panggilan awal masuk dari salah seorang warga untuk kasus evakuasi ular.
Namun, sesampainya di lokasi ternyata petugas damkar diminta untuk mengusir debt collector yang menunggu di depan rumah pelapor.
“Jadi sampai sana kan kita telepon pihak pelapor ‘ularnya di mana?’, tapi ternyata pelapornya minta buat mengusir pihak debt collector ini,” ungkap Mujiono, dalam perbincangan hari Minggu lalu (7/12/2025).
Meskipun begitu, para petugas damkar tetap melaksanakan sesuai permintaan pelapor. Kala itu, mereka memediasi antara pelapor dan debt collector.
“Setelah kami mediasi, akhirnya ya pihak debt collector mau pulang,” ujar dia.
Baca juga: Upaya 3,5 Jam, Damkar Sumenep Lepaskan 9 Cincin di Jemari ODGJ
Tak jarang, petugas damkar sering kali mendapatkan panggilan palsu atau akrab disebut “Ayu Ting-ting”.
“Jadi memang sering kita beberapa kali dapat panggilan palsu, biasa teman-teman sini nyebutnya ‘Ayu Ting-ting’ karena alamat palsu."
"Jadi setelah kita sampai sana ternyata enggak ada kejadian apa-apa,” terangnya.
Bahkan, pernah damkar mendapatkan panggilan palsu beberapa kali dari nomor yang sama.
“Akhirnya, kita juga bekerja sama dengan pihak kepolisian siber untuk melacak dan pelakunya beneran ketangkap,” ucap dia.
Setelah ditangkap, terungkap motif pelaku melakukan hal tersebut karena dia senang melihat mobil damkar yang lewat.
“Kata orangnya, dia seneng kalau denger sirine atau lihat mobil damkar lewat,” sebut Mujiono.
Baca juga: Viral Aksi Petugas Damkar Sidoarjo Evakuasi Ular dari Kamar Tidur Warga, Butuh 1 Jam
Walau begitu, baik palsu atau tidak para petugas damkar tetap akan berangkat setiap kali ada panggilan yang masuk. Sebab, mereka memiliki semboyan “dari pada kecele, meding berangkat”.
“Antisipasi saja kalau ternyata panggilan asli dan penting, kan kita harus gerak cepat,” papar dia.
Kesiagaan selama 24 jam dalam sehari, dan sepanjang tujuh hari dalam sepekan membuat DPKP Surabaya hampir tidak pernah absen dari telepon warga yang meminta bantuan dan pertolongan.
Sering kali warga yang meminta pertolongan untuk persoalan yang terlalu sepele seperti melepaskan cincin atau pun mengambilkan kunci atau HP yang terjatuh di selokan.
“Kalau pertolongan yang cukup ringan yang paling sering terjadi itu terjepit cincin sama kunci atau HP yang jatuh di selokan,” ujar dia.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang