SURABAYA, KOMPAS.com - Waktu menjadi sangat krusial bagi petugas pemadam kebakaran (damkar). Hal itu juga terjadi melakukan pemadaman kebakaran Gedung Grahadi di tengah demonstrasi pada 30 Agustus 2025.
Setiap detiknya menjadi waktu berharga bagi pertugas Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Surabaya sejak menerima panggilan pertama, waktu perjalanan menuju lokasi, hingga proses evakuasi.
Di tengah ribuan kerumunan massa yang mengamuk serta bentrok dengan petugas kepolisian, terlihat si jago merah melahap sisi barat Grahadi.
Kepala Rayon 1 DPKP Surabaya, Mujiono mengenang momen evakuasi kebakaran Grahadi tersebut menjadi hari yang sangat menegangkan.
Baca juga: Gedung Grahadi Surabaya Dibakar Massa, Ruang Kerja Wagub Emil Hangus, Barang-barang Dijarah
Mujiono menceritakan, sejak awal demonstrasi dimulai sudah ada satu unit mobil damkar yang berjaga di dalam gedung Grahadi.
“Jadi memang dari awal sudah ada satu unit (mobil damkar) yang sudah stay dari dalam (gedung Grahadi),” tutur Mujiono saat ditemui Kompas.com, Minggu (7/12/2025).
Kemudian, sekitar pukul 21.30 WIB, DPKP Kota Surabaya kembali mendapatkan panggilan adanya kobaran api yang semakin membumbung di sisi barat gedung Grahadi.
Akhirnya, satu unit mobil damkar lainnya diterjunkan untuk membantu pemadaman api.
“Akhirnya stau mobil lagi kita terjunkan, waktu itu kita pakai unit gabungan, kita terobos massa menuju lokasi,” katanya.
Baca juga: Pembangunan Ulang Gedung Grahadi Tertunda, Kayu Jati dan Cat Asli Jadi Masalah
Momen tak terlupakan pun terjadi. Mujiono mengatakan, para demonstran membuka jalan begitu mendengar sirine mobil damkar berbunyi dari kejauhan.
Oleh karenanya, mobil damkar bisa melintas di tengah massa demonstrasi. Bahkan, bisa bekerja hingga pemadaman tuntas dilakukan.
“Alhamdulillah karena damkar ini diakui masyarakat, Jadi, kemarin demo saja kita diperbolehkan untuk lewat, malah diberi jalan sampai proses pemadaman itu tuntas,” ujarnya.
Mujiono mengatakan, waktu sangat penting bagi petugas damkar. Dia menegaskan bahwa batas waktu maksimal menuju lokasi kejadian sejak panggilan pertama antara 6,5 sampai 7 menit.
“Biasanya selambat-lambatnya 7 menit, tapi kalau sekarang dikurangi lagi setengah menit, jadi tinggal 6,5 menit,” katanya.
Baca juga: Polda Jatim Tangkap 2 Terduga Provokator Pembakaran Grahadi
Untuk itu, Mujiono menyebut, setiap harinya kerja petugas damkar terbagi menjadi dua shift. Di mana setiap shiftnya akan dijaga oleh tiga regu yang masing-maisng terdiri dari 16 personel.
“Dan DPKP Surabaya itu terbagi atas lima rayon jadi kalau ada kejadian kebakaran atau penyelamatan akan dipanggil berdasarkan rayon terdekat," ujarnya.
“Tapi, kalau kejadiannya cukup besar biasanya kita menggunakan unit gabungan dari rayon-rayon lain, seperti kebakaran Grahadi kemarin,” kata Mulyono lagi.
Baca juga: Polda Jatim Tangkap 2 Terduga Provokator Pembakaran Grahadi
Sebagaimana diberitakan, Polda Jatim mengamankan dua orang terduga provokator dalam kerusuhan pembakaran Gedung Grahadi dan Mapolsek Tegalsari Surabaya.
Bangunan sisi Barat Gedung Grahadi dan Mapolsek Tegalsari Surabaya dibakar dan dijarah oleh kelompok tak dikenal pada Sabtu, 30 Agustus 2025, menjelang dini hari.
Akibatnya, dua bangunan cagar budaya tersebut hancur tidak tersisa.
“Ada dua orang pelaku yang mengaku mengarahkan atau mengajak massa kurang lebih 70 orang,” kata Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Jules Abraham Abast pada 8 September 2025.
“Kita enggak tahu jumlah pastinya. Kita masih dalami apakah benar 70 orang atau lebih dari itu,” ujarnya lagi
Jules mengatakan, sebelum beraksi mereka sempat mengadakan pertemuan di sebuah warung kopi di salah satu kawasan di Surabaya.
Baca juga: Anggaran Rekontruksi Gedung Grahadi yang Dibakar Massa Aksi Butuh Rp 9 Miliar
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang