Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Banjir, Pemprov Jatim Keruk Kali Jombang Sepanjang Satu Kilometer

Kompas.com, 8 Desember 2025, 15:48 WIB
Fathor Rahman,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

PAMEKASAN, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur melakukan pengerukan Kali Jombang di Kabupaten Pamekasan, sepanjang satu kilo meter pada Senin (8/12/2025).

Upaya pengerukan kali tersebut mendapat respons positif dari warga sekitar.

Pantauan kompas.com, ada dua alat berat yang melakukan pengerukan sepanjang satu kilo meter di Kali Jombang

Pengerukan dilakukan sekitar dua meter dari kedalaman awal. Dengan begitu, Kali Jombang bisa menampung debit air lebih banyak.

Muzanni, warga Desa Laden, mengaku senang adanya pengerukan di Kali Jombang. Sebab menurut dia, potensi banjir langganan setiap tahun bisa berkurang.

"Dengan pengerukan sekitar satu kilo meter ini membuat kami tidak khawatir banjir lagi," katanya, Senin.

Baca juga: Viral Buang Sampah ke Sungai Brantas Jombang, Pelaku Minta Maaf di Kantor Polisi

Menurut dia, luapan air yang mengakibatkan banjir di sekitar perkotaan adalah akibat Kali Jombang yang tidak bisa menampung debit air lebih banyak.

Akibatnya, puluhan rumah terendam banjir setiap hujan deras cukup lama.

Muzanni mengatakan, setiap volume air naik di Kali Jombang selalu membuat warga khawatir. Mereka pun harus siap-siap karena akan terjadi banjir.

"Air tinggi saat hujan deras ditambah dengan air laut pasang. Sebab, air di perkotaan adalah kiriman dari beberapa aliran bendungan di Pamekasan," ujarnya.

Baca juga: Dianugerahi Pahlawan, Makam Gus Dur di Ponpes Tebuireng Jombang Dipadati Peziarah

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Pamekasan Achmad Zainullah menyampaikan, adanya pengerukan di Kali Jombang yang dilakukan Pemprov Jawa Timur (Jatim) sebagai antisipasi terjadinya banjir di perkotaan.

"Tentunya adanya pengerukan Kali Jombang sangat bermanfaat. Pemprov Jatim melakukan pengerukan setelah pemerintah daerah melalukan koordinasi tahun lalu," katanya.

Achmad menjelaskan, luapan air yang kerap terjadi di Kali Jombang akibat adanya air laut pasang bersamaan dengan curah hujan tinggi.

Kemudian, ketika debit air di Bendungan Samiran, Bendungan Klampar, dan Bendungan Blumbungan naik, maka akan terjadi banjir.

Menurut dia, dengan adanya pengerukan tersebut diharapkan akan mengurangi luapan air. Sebab, Kali Jombang bisa menampung debit air lebih tinggi.

"Kita juga akan mengusulkan pengerukan di sejumlah sungai lainnya. Sehingga banjir di Pamekasan bisa diatasi secara total," ujar Achmad.

Baca juga: Cerita Brigadir Endy Satya, Polisi Jombang yang Raih 14 Gelar Akademik dalam 9 Tahun

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau