Upaya pengerukan kali tersebut mendapat respons positif dari warga sekitar.
Pantauan kompas.com, ada dua alat berat yang melakukan pengerukan sepanjang satu kilo meter di Kali Jombang
Pengerukan dilakukan sekitar dua meter dari kedalaman awal. Dengan begitu, Kali Jombang bisa menampung debit air lebih banyak.
Muzanni, warga Desa Laden, mengaku senang adanya pengerukan di Kali Jombang. Sebab menurut dia, potensi banjir langganan setiap tahun bisa berkurang.
"Dengan pengerukan sekitar satu kilo meter ini membuat kami tidak khawatir banjir lagi," katanya, Senin.
Menurut dia, luapan air yang mengakibatkan banjir di sekitar perkotaan adalah akibat Kali Jombang yang tidak bisa menampung debit air lebih banyak.
Akibatnya, puluhan rumah terendam banjir setiap hujan deras cukup lama.
Muzanni mengatakan, setiap volume air naik di Kali Jombang selalu membuat warga khawatir. Mereka pun harus siap-siap karena akan terjadi banjir.
"Air tinggi saat hujan deras ditambah dengan air laut pasang. Sebab, air di perkotaan adalah kiriman dari beberapa aliran bendungan di Pamekasan," ujarnya.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Pamekasan Achmad Zainullah menyampaikan, adanya pengerukan di Kali Jombang yang dilakukan Pemprov Jawa Timur (Jatim) sebagai antisipasi terjadinya banjir di perkotaan.
"Tentunya adanya pengerukan Kali Jombang sangat bermanfaat. Pemprov Jatim melakukan pengerukan setelah pemerintah daerah melalukan koordinasi tahun lalu," katanya.
Kemudian, ketika debit air di Bendungan Samiran, Bendungan Klampar, dan Bendungan Blumbungan naik, maka akan terjadi banjir.
Menurut dia, dengan adanya pengerukan tersebut diharapkan akan mengurangi luapan air. Sebab, Kali Jombang bisa menampung debit air lebih tinggi.
"Kita juga akan mengusulkan pengerukan di sejumlah sungai lainnya. Sehingga banjir di Pamekasan bisa diatasi secara total," ujar Achmad.
https://surabaya.kompas.com/read/2025/12/08/154808678/cegah-banjir-pemprov-jatim-keruk-kali-jombang-sepanjang-satu-kilometer