JEMBER, KOMPAS.com - Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono melakukan inspeksi jalur Kereta Api (KA) menjelang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru).
Pada kesempatan itu, Soerjanto Tjahjono menegaskan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi cuaca ekstrem pada masa angkutan Nataru.
Ia mengatakan, KNKT mengikuti inspeksi jalur dari Jakarta hingga Ketapang untuk melihat langsung kondisi lapangan sekaligus memastikan rekomendasi keselamatan telah dijalankan oleh KAI.
Baca juga: Jelang Nataru, KAI Tingkatkan Pengamanan Jalur Daop 9 Jember Antisipasi Cuaca Ekstrem
Menurutnya, inspeksi terpadu melalui Train Accident Investigation System (TAIS) menjadi momentum penting karena melibatkan jajaran direksi, sehingga setiap temuan dapat diputuskan tindak lanjutnya secara cepat.
"Kami lihat bahwa apa yang menjadi konsen KNKT terutama hal-hal yang sesuai dengan rekomendasi kami apakah sudah dikerjakan atau belum untuk mencegah agar tidak terjadi kecelakaan dengan penyebab yang sama," ucapnya kepada awak media saat inspeksi di Stasiun Jember, Kamis (4/12/2025).
Baca juga: Kementerian P2MI dan Pemkab Jember Kawal Pemulangan PMI dari Malaysia
Ia menilai, rekomendasi KNKT, termasuk yang berkaitan dengan mitigasi risiko kecelakaan berulang, telah diimplementasikan dengan baik oleh KAI.
Soerjanto menilai langkah antisipatif ini penting mengingat bencana banjir besar yang terjadi di Sumatera Selatan baru-baru ini, yang mencatat curah hujan lebih dari 400 milimeter dalam tiga hari, jauh di atas ambang normal.
Ia mengingatkan potensi cuaca ekstrem serupa dapat terjadi di wilayah Jawa Timur, termasuk di lintas Jember yang memiliki banyak titik rawan longsor dan aliran sungai yang dapat meluap.
Tanah yang jenuh akibat hujan berkepanjangan, lanjutnya, dapat menimbulkan tanah longsor yang bisa menggerus kestabilan rel, hingga membahayakan jembatan dan tebing di sekitar jalur.
KNKT meminta seluruh Daop untuk memperketat pemetaan titik rawan dan menempatkan petugas pengawas di lokasi yang memerlukan perhatian khusus.
"Maka kami mengingatkan untuk lebih waspada memandu daerah-daerah yang kemungkinan akan longsor, terjadi terusan dari sungai," sarannya.
Soerjanto memastikan setiap temuan, mulai dari longsoran kecil hingga kebutuhan penambahan struktur perkuatan jalur, telah dilaporkan dan diputuskan untuk segera diperbaiki.
Ia mengapresiasi KAI yang melakukan persiapan jauh hari sebelum masa angkutan Nataru dimulai sehingga perbaikan yang dibutuhkan masih bisa dikerjakan tepat waktu.
Menurutnya, adanya temuan di lapangan justru menunjukkan proses inspeksi berjalan optimal karena potensi bahaya dapat diidentifikasi sejak awal.
“Kalau tidak ada temuan justru bohong, artinya pengawasan tidak berjalan,” ujarnya.
Soerjanto berharap rangkaian mitigasi yang dilakukan KAI dapat memastikan penyelenggaraan angkutan Nataru tahun ini berlangsung aman dan tanpa gangguan keselamatan.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang