Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua KNKT Inspeksi Jalur KA di Jember, Ingatkan Ancaman Cuaca Ekstrem

Kompas.com, 4 Desember 2025, 15:19 WIB
Mega Silvia,
Andi Hartik

Tim Redaksi

JEMBER, KOMPAS.com - Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono melakukan inspeksi jalur Kereta Api (KA) menjelang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru).

Pada kesempatan itu, Soerjanto Tjahjono menegaskan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi cuaca ekstrem pada masa angkutan Nataru.

Ia mengatakan, KNKT mengikuti inspeksi jalur dari Jakarta hingga Ketapang untuk melihat langsung kondisi lapangan sekaligus memastikan rekomendasi keselamatan telah dijalankan oleh KAI.

Baca juga: Jelang Nataru, KAI Tingkatkan Pengamanan Jalur Daop 9 Jember Antisipasi Cuaca Ekstrem

Menurutnya, inspeksi terpadu melalui Train Accident Investigation System (TAIS) menjadi momentum penting karena melibatkan jajaran direksi, sehingga setiap temuan dapat diputuskan tindak lanjutnya secara cepat.

"Kami lihat bahwa apa yang menjadi konsen KNKT terutama hal-hal yang sesuai dengan rekomendasi kami apakah sudah dikerjakan atau belum untuk mencegah agar tidak terjadi kecelakaan dengan penyebab yang sama," ucapnya kepada awak media saat inspeksi di Stasiun Jember, Kamis (4/12/2025).

Baca juga: Kementerian P2MI dan Pemkab Jember Kawal Pemulangan PMI dari Malaysia

Ia menilai, rekomendasi KNKT, termasuk yang berkaitan dengan mitigasi risiko kecelakaan berulang, telah diimplementasikan dengan baik oleh KAI.

Soerjanto menilai langkah antisipatif ini penting mengingat bencana banjir besar yang terjadi di Sumatera Selatan baru-baru ini, yang mencatat curah hujan lebih dari 400 milimeter dalam tiga hari, jauh di atas ambang normal.

Ia mengingatkan potensi cuaca ekstrem serupa dapat terjadi di wilayah Jawa Timur, termasuk di lintas Jember yang memiliki banyak titik rawan longsor dan aliran sungai yang dapat meluap.

Tanah yang jenuh akibat hujan berkepanjangan, lanjutnya, dapat menimbulkan tanah longsor yang bisa menggerus kestabilan rel, hingga membahayakan jembatan dan tebing di sekitar jalur.

KNKT meminta seluruh Daop untuk memperketat pemetaan titik rawan dan menempatkan petugas pengawas di lokasi yang memerlukan perhatian khusus.

"Maka kami mengingatkan untuk lebih waspada memandu daerah-daerah yang kemungkinan akan longsor, terjadi terusan dari sungai," sarannya.

Soerjanto memastikan setiap temuan, mulai dari longsoran kecil hingga kebutuhan penambahan struktur perkuatan jalur, telah dilaporkan dan diputuskan untuk segera diperbaiki.

Ia mengapresiasi KAI yang melakukan persiapan jauh hari sebelum masa angkutan Nataru dimulai sehingga perbaikan yang dibutuhkan masih bisa dikerjakan tepat waktu.

Menurutnya, adanya temuan di lapangan justru menunjukkan proses inspeksi berjalan optimal karena potensi bahaya dapat diidentifikasi sejak awal.

“Kalau tidak ada temuan justru bohong, artinya pengawasan tidak berjalan,” ujarnya.

Soerjanto berharap rangkaian mitigasi yang dilakukan KAI dapat memastikan penyelenggaraan angkutan Nataru tahun ini berlangsung aman dan tanpa gangguan keselamatan.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau