Dayat menceritakan, butuh banyak personil untuk melakukan evakuasi hingga memindahkan buaya tersebut ke dalam truk, untuk diserahkan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Timur.
"Setelah evakuasi kami serahkan ke BKSDA Jatim (Jawa Timur)," ujarnya.
Lebih lanjut, Dayat mengungkapkan perasaannya setelah petugas Damkar semakin dipercaya oleh masyarakat.
Menurut dia, kepercayaan masyarakat tersebut membuat pemerintah juga semakin memperhatikan Damkar.
"Perhatian pemerintah sangat terasa dua tahun terakhir ini, kami ditambah satu unit mobil damkar baru," katanya.
Meski begitu, dia mengatakan, Damkar Situbondo masih membutuhkan Alat Pelindung Diri (APD) saat melakukan pemadaman api, evakuasi reptil dan serangga seperti tawon.
"Kami tetap butuh APD karena yang ada masih kurang," ujar Dayat.
Anggota Damkar Situbondo sendiri secara keseluruhan berjumlah 84 orang. Jumlah tersebut dibagi menjadi tiga pos penjagaan. Pertama di Situbondo Kota, kedua di Kecamatan Besuki, ketiga di Kecamatan Asembagus.
Baca juga: Kisah Sendi Petugas Damkar Bandung Delapan Tahun Menantang Api, Tetap Semangat Melangkah dengan Hati
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang