LUMAJANG, KOMPAS.com - Kondisi permukiman warga di Dusun Sumbersari, Desa Supiturang, Kecamatan Pronijiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, luluh lantak usai diterjang material erupsi Gunung Semeru pada Rabu (19/11/2025).
Pantauan Kompas.com, lebih dari 20 bangunan rumah di Dusun Sumbersari rusak parah.
Beberapa rumah atapnya ambruk dan tersisa puing-puing kayu dan tembok yang roboh.
Baca juga: 1.131 Warga Lumajang Mengungsi akibat Erupsi Gunung Semeru
Ada juga yang tinggal separuh bangunan depan rumah saja. Sedangkan, bangunan belakangnya sudah hilang.
Beberapa bangunan rumah warga juga tampak sudah rata dengan tanah dan hanya terlihat pondasinya saja.
Beberapa perabotan rumah warga seperti lemari, kompor, hingga piala dan foto keluarga juga tergeletak di antara puing rumah.
Baca juga: Tumpukan Material Vulkanik Gunung Semeru Masih Kepulkan Asap, Warga Diimbau Tak Mendekat
Warga tampak melihat kondisi rumahnya sambil mencari barang berharga yang bisa diselamatkan.
Beberapa orang juga tampak mengusap air matanya sambil bercerita dengan warga lain mengingat gentingnya detik-detik erupsi terjadi pada Rabu sore.
Misno, salah satu warga mengatakan, rumahnya sudah ambruk di bagian teras dan tersisa bangunan dapur saja.
Saat ini, ia tengah mencari barang-barang yang bisa diselamatkan dari reruntuhan bangunan rumah.
"Habis semua, rumah rusak," kata Misno di rumahnya, Kamis (20/11/2025).
Meski rumahnya hancur, Misno bersyukur keluarganya bisa mengevakuasi diri sebelum erupsi menerjang.
"Alhamdulillah semua selamat," ungkapnya.
Misno menyebut, dampak parah yang menerjang permukimannya bukan disebabkan terjangan langsung dari awan panas.
Melainkan, banjir lahar hujan Gunung Semeru yang terjadi sesaat setelah awan panas berhenti meluncur.
"Ini bukan yang awan panas, lewatnya enggak di sini, ini banjir laharnya," ucap Misno.
Muzamil, salah satu warga tampak membawa beberapa helai pakaian dari rumahnya untuk dibawa ke pengungsian.
"Mau dibawa mengungsi, di sini rumahnya sudah habis," ujar Muzamil.
Sampai berita ini ditulis, BPBD Lumajang masih melakukan pendataan terkait dampak kerusakan dan korban erupsi.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang