Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SPBN Hanya Jual Solar Subsidi 2 Hari dalam Sepekan di Pamekasan, Nelayan Kesulitan

Kompas.com, 19 November 2025, 21:11 WIB
Fathor Rahman,
Icha Rastika

Tim Redaksi

PAMEKASAN, KOMPAS.com - Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan (SPBN) atau pom nelayan di Desa Branta Pesisir, Kecamatan Tlanakan, Kabupaten Pamekasan hanya beroperasi dua hari dalam seminggu.

Dalam sebulan, SPBN hanya melayani pembelian solar subsidi kepada nelayan sebanyak 8 kali.

Pengelola SPBN hanya menjual solar subsidi pada hari Jumat dan hari Sabtu.

Penelusuran Kompas.com menunjukkan bahwa SPBN di Desa Branta Pesisir mendapatkan suplai kurang lebih 70 kiloliter atau 70.000 liter solar subsidi per bulan dari Pertamina.

Pantauan di lokasi, SPBN di Desa Branta Pesisir selain hari Jumat dan Sabtu ditutup.

Baca juga: SPBU di Lampung Timur Digerebek Warga, Diduga Ada Pengecoran Solar Subsidi

Bahkan, lokasi tersebut dijadikan tempat penampungan ikan oleh warga sekitar, Rabu (19/11/2025).

Dispenser solar subsidi terpantau tertutup terpal.  Berjarak sekitar 3 meter dari dispenser, terlihat tangki bahan bakar berkapasitas 8.000 liter.

Nasir (55), salah satu nelayan setempat mengatakan bahwa pom nelayan hanya melayani dua hari dalam seminggu. Pada hari Minggu hingga hari Kamis, pom nelayan ditutup dan tidak melayani pembelian solar.

"Selain hari Jumat dan Sabtu, memang tidak ada petugasnya di pom nelayan. Kejadian ini sudah lama," ucap Nasir.

Nelayan lainnya, inisial AS (47), juga menyampaikan hal yang sama.

Pom nelayan hanya melayani nelayan dengan kapal berukuran di atas 7 GT (gross tonnage) atau pas besar.

Adapun untuk nelayan dengan kapal berukuran di bawah 7 GT atau pas kecil, menurut dia, tidak dilayani.

"Setiap kami ingin membeli solar, selalu beralasan stok habis. Kadang alasannya di sini bukan untuk kapal dengan pas kecil," ucap dia.

Baca juga: Terungkap, Rantai Keuntungan Penimbun Solar Subsidi: Operator SPBU hingga Perusahaan Industri

Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus, Ahad Rahedi membenarkan bahwa pom nelayan di Desa Branta Pesisir mendapatkan suplai solar subsidi kurang lebih sebanyak 70 kiloliter setiap bulan.

"Langsung disuplai Pertamina sekitar 70 kiloliter setiap bulan," katanya.

Ia mengatakan, penyaluran dua hari setiap minggu dimungkinkan karena adanya penyesuaian dengan jumlah kuota di lembaga penyalur.

Namun, pihaknya meminta semua SPBU maupun pom nelayan menyalurkan solar subsidi sesuai dengan jumlah yang tercantum dan sudah diverifikasi oleh pemerintah daerah.

Sementara itu, pengelola SPBN Desa Branta Pesisir, Mastur belum bisa dimintai keterangan.

"Orangnya masih keluar rumah. Nanti saya sampaikan," ucap perempuan yang mengaku keluarganya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar yang Curi Perhiasan Emas Bergaji Rp 3 Juta Lebih
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar yang Curi Perhiasan Emas Bergaji Rp 3 Juta Lebih
Surabaya
Syukur Aziz Jalani Hidup dengan Upah Rp 1.300 per Barang sebagai Kurir Paket
Syukur Aziz Jalani Hidup dengan Upah Rp 1.300 per Barang sebagai Kurir Paket
Surabaya
Hujan Deras, Tanah Longsor Timpa Rumah Warga di Madiun
Hujan Deras, Tanah Longsor Timpa Rumah Warga di Madiun
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau