GIANYAR, KOMPAS.com - Dewasa ini sepak bola bukan hanya tentang duel, namun juga ruang besar yang mampu merangkul, memberi apresiasi dan menyuarakan isu-isu kemanusiaan.
Sepak bola laksana cerita membanggakan yang terus menjadi kenangan, meski saat ini kompetisi domestik jeda selama 10 hari.
Kisah tersebut tersaji pada pekan ke-10 BRI Super League 2025-2026 antara Bali United melawan Persita Tangerang, Sabtu (25/10/2025).
Di balik riuh laga berlangsung, puluhan anak istimewa dari Persatuan Orang Tua Anak dengan Down Syndrome (POTADS) Bali melangkah tegap ke tengah lapangan.
Untuk kedua kalinya, mereka didapuk menjadi player escort pemain klub kasta tertinggi sepak bola Indonesia, Bali United, saat memasuki lapangan.
Baca juga: Kisah Anak Down Syndrome Diantar Sekolah oleh Presiden Usai Jadi Korban Perundungan
Momen tersebut telah berlangsung di Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar, Bali ini bukan sekadar seremonial.
Bertepatan dengan bulan Kepedulian Down Syndrome yang diperingati setiap Oktober, kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa sepak bola bisa menjadi instrumen humanis yang kuat untuk merayakan inklusivitas.
Ketua POTADS Bali, Amelia Priscilla, mengungkapkan rasa bangganya atas kesempatan yang telah diberikan manajemen Bali United.
Baginya, hal ini merupakan sebuah bentuk pengakuan yang sangat berarti.
"Tentu sangat bangga kita sebagai orang tua dari anak-anak berkebutuhan khusus ini merasa dianggap dan dilibatkan dalam kegiatan seperti ini cukup membuat hati kita besar," ujar perempuan yang biasa disapa Amel kepada Kompas.com, Jumat (14/11/2025) pagi.
Baca juga: Ketulusan Dua Anak Down Syndrome dalam Goresan Warna di Surabaya
"Bahwa kita diberi kesempatan dan ruang untuk memperkenalkan diri pada masyarakat bahwa tentang keberadaan anak-anak kita," imbuhnya.
Cerita membanggakan dari POTADS Bali yang didapuk menjadi player escort pemain Bali United saat memasuki lapangan pada pekan ke-10 Super League 2025-2026 melawan Persita Tangerang dan berakhir dengan skor 0-0 di Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar, Bali, Sabtu (25/10/2025) malam.Inisiatif ini bermula ketika ia, yang suaminya juga tergabung di Bali United, terinspirasi dari kegiatan serupa di cabang POTADS lain.
Gayung bersambut, manajemen Bali United merespons positif dan menawarkan POTADS Bali untuk kembali berpartisipasi setelah kesuksesan pada tahun 2023.
Ia menjelaskan, persiapan untuk melibatkan anak-anak downsyndrome membutuhkan perhatian khusus.
Baca juga: Cerita Rocky, Punya Kafe Kopi dengan Pegawai Down Syndrome
Meski tawaran sudah datang sejak Juli 2025, ia sengaja memilih momen Oktober untuk sekaligus memperingati Bulan Kesadaran Down Syndrome.