Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

MBG Datang, Murid Senang, Waktu Istirahat Guru Melayang

Kompas.com, 14 Oktober 2025, 10:13 WIB
Nur Khalis,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

SUMENEP, KOMPAS.com – Setiap kebijakan baru Pemerintah hampir selalu melahirkan cerita berbeda di lapangan, termasuk yang terjadi di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur.

Program Makan Bergizi Gratis (MBG), yang menyasar siswa sekolah dasar, misalnya, bukan hanya membawa manfaat bagi anak-anak, tetapi juga menghadirkan dinamika baru bagi para guru.

Salam, guru seni dan budaya di SD Negeri 1 Kalowang, Kecamatan Gayam, Pulau Sepudi, menceritakan, perubahan mulai terasa sejak program MBG berjalan sebulan terakhir.

Baca juga: Anak-anak di Pelosok Desa Kepulauan Meranti Belum Merasakan MBG

Dia mengaku senang murid-murid mendapatkan tambahan nutrisi setiap hari. Namun, ada hal lain yang tak terlihat yang juga harus dihadapi para pendidik.

“Terutama kelas I dan kelas II, anak-anak itu harus dibantu agar tertib. Datangnya MBG kan sekitar jam 09.00 atau 09.30 WIB,” kata Salam memulai ceritanya, Selasa (14/10/2025).

Biasanya, lanjut Salam, para guru memiliki waktu istirahat sekitar 30 menit. Namun sejak MBG hadir, waktu itu nyaris hilang.

Proses menyiapkan menu, membagikan kepada murid, hingga memastikan mereka makan dengan tenang, seringkali memakan waktu lebih lama dari jam istirahat.

Baca juga: Satgas MBG Blora Akan Laporkan Kekurangan Ahli Gizi ke Badan Gizi Nasional

“Kadang nasi tumpah, ada yang rebutan. Harus dibersihkan, harus diarahkan. Satu guru bisa tidak istirahat sama sekali,” tambah dia

Bukan hanya soal lelah fisik, Salam juga menyebut ada dampak pada jam belajar. Setelah makan bersama, kelas sulit langsung kembali fokus. Waktu pelajaran pun ikut mundur.

“Kalau sudah makan bareng, jam pelajaran terganggu. Karena selesai makan itu tidak langsung tenang, butuh waktu lagi,” kata dia.

Meski begitu, Salam memahami tujuan program ini, yakni anak-anak tidak lagi belajar dalam keadaan lapar.

Baca juga: Dari Blora untuk Nasional: Program MBG Butuh Evaluasi Distribusi Ahli Gizi

Namun dia berharap, beban ekstra bagi guru juga dipertimbangkan. Sebab di ruang-ruang kelas terpencil seperti di Pulau Sepudi, guru bukan hanya pengajar, tapi pun pengasuh, pengatur, sekaligus penjaga harian bagi murid-muridnya.

“Anak-anak senang, kami pun ikut senang. Hanya saja, mungkin perlu ada bantuan tenaga atau pengaturan waktu, agar semua bisa berjalan lebih baik,” harap dia.

Pernyataan Salam diamini oleh Sekretaris Kelompok Kerja Kepala Sekolah (KKKS) Kecamatan Gayam, Moh. Rusdi.

Menurut Rusdi, program MBG memang membawa semangat baru, tetapi juga menambah beban tugas harian guru.

Baca juga: Pemkab Bogor Genjot Pembangunan 570 Dapur MBG, 230 Sudah Beroperasi

Halaman:


Terkini Lainnya
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Surabaya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau