SAMPANG, KOMPAS.com - Dua santri asal Kabupaten Sampang, Jawa Timur turut menjadi korban ambruknya Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo.
Para korban tersebut berhasil diidentifikasi dan dibawa pulang ke Sampang.
Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sampang, Mohammad Hozin mengatakan, dua korban itu yakni Abdul Fattah (18) asal Kecamatan Jrengik dan M Ali Rahbini (19) asal Kecamatan Tambelangan, Sampang.
"Sejak tadi malam kami telah menerima korban dari peristiwa di Ponpes Al Khoziny," ujarnya, Selasa (7/10/2025).
Baca juga: Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Minta Maaf atas Tragedi Mushala Ambruk
Jenazah Abdul Fattah dibawa ke Sampang sejak dini hari tadi. Setibanya di rumah, korban dishalati lalu dimakamkan pada pukul 01.00.
"Tadi malam jam 23.40 sudah tiba dirumah dan selesai pemakaman sekitar pukul 01.00," ujar Hozin.
Berdasarkan informasi yang ia terima, Abdul Fattah diidentifikasi melalui gigi, medis, dan properti atau barang kepemilikan korban.
Adapun jenazah M Ali Rahbini diidentifikasi berdasarkan sidik jari, gigi, dan medis.
"Untuk jenazah Rahbini dibawa ke Tambelangan pada pukul 08.00 pagi tadi," kata dia.
Baca juga: Menembus Ruang Sempit, Tim SAR Ponpes Al Khoziny: Kita Titipkan Nyawa pada Tuhan
Kini, pihaknya masih terus siaga menunggu hasil identifikasi dari Polda Jatim. Dikhawatirkan, terdapat korban tambahan yang berasal dari Sampang.
Abdul Fattah dan M Ali Rahbini menjadi korban ambruknya mushala Pondok Pesantren Al Khoziny, Sidoarjo. Keduanya tertimbun bangunan lantai tiga tersebut bersama puluhan santri lain.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang