PAMEKASAN, KOMPAS.com - Sebanyak 15 laptop Chromebook Era Nadiem Makarim ikut Hangus. Total kerugian kebakaran SDN Potoan Daya 2, Kecamatan Palengaan, Pamekasan capai Rp 300 juta, Senin (6/10/2025).
Sebanyak 3 ruang kelas siswa terbakar bersamaan dengan ruang kantor sekolah sekaligus ruang guru, Minggu malam (5/10/2025) pukul 22.30 WIB.
Akibatnya sebanyak 54 siswa harus belajar di rumah warga.
Rinciannya, kelas I sebanyak 15 siswa, kelas II 17 siswa dan siswa kelas III sebanyak 22 anak.
Baca juga: SDN di Jember: Bantuan Chromebook Era Nadiem Makarim Turun Pada 2022 Tapi Baru Dipakai Tahun Lalu
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dispendikbud) Pamekasan Mohamad Alwi mengungkapkan pihaknya sudah mendatangi SDN Potoan Daya 2 Pamekasan.
"Setelah ditotal kerugian mencapai Rp 300 juta," katanya.
Dia merincikan, sebanyak 15 chromebook yang diberikan pada era Nadiem Makarim ikut terbakar.
Selain itu, 1 laptop, sound milik sekolah, proyektor dan sejumlah alat elektronik lainnya juga tidak terselamatkan.
"Angka kerugian itu setelah kita total dengan kerusakan bangunan sekolah," katanya.
Baca juga: Sekolah di Kabupaten Malang Dapat Smart Board, Guru: Semoga Tak Berkasus Seperti Chromebook
Alwi menyampaikan, empat ruangan, terdiri dari 3 kelas dan 1 ruang kantor harus diperbaiki.
Terutama dua ruangan yang mengalami kerusakan total. Antara lain, ruang kelas I dan ruangan kantor sekaligus ruang guru.
"Dua ruangan harus dibangun total. Dua ruangan lainnya hanya rusak di bagian atap," katanya.
Pihaknya mengungkapkan, jika ada anggaran khusus kebencanaan dari kementerian. Sehingga pihaknya berupaya mengajukan untuk mempercepat pembangunan.
"Mohon doanya, mudah-mudahan tahun ini langsung didisposisi oleh kementerian. Kita sudah siapkan pengajuan pembangunan. Karena ini murni bencana," katanya.
Menurutnya, ruang kelas siswa dinilai sangat urgen. Sehingga harus dilakukan upaya pembangunan ruang kelas baru lebih cepat.
Alwi belum bisa memastikan 54 siswa sampai kapan bertahan belajar di rumah warga.
"Kami belum bisa memastikan karena masih menunggu anggaran. Sementara siswa belajar di sebelah barat sekolah, rumah penjaga sekolah," terangnya.
Disinggung penyebab kebakaran? Dugaan sementara korsleting listrik.
Alwi mengaku memasrahkan hasil pemeriksaan dan identifikasi kepada tim Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis) Polres Pamekasan.
Baca juga: Eri Cahyadi: Bantuan Chromebook Era Nadiem Makarim pada 2022 Kita Tolak Karena Ada yang Tidak Sesuai
Kasi Humas Polres Pamekasan AKP Jupriadi membenarkan kerugian kebakaran mencapai Rp. 300 juta.
"Hasil pemeriksaan sementara semua barang elektronik di ruang kantor sekolah terbakar. Totalnya mencapai Rp 300 jutaan," ucapnya.
Jupriadi mengatakan polisi tengah melakukan penyelidikan penyebab terbakarnya 4 ruangan di SDN Potoan Daya 2 pada minggu malam (5/10/2025).
Sebelumnya, Tim Damkar 113, Satpol PP dan Damkar Pamekasan menduga sumber api berasal dari ruang kantor sekolah yang menjalar ke 3 ruangan kelas lainnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang