Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gubernur Jatim dan 4.000 Hafidz-Hafidzah Doakan Korban Tragedi Ponpes Al Khoziny

Kompas.com, 3 Oktober 2025, 13:07 WIB
Bilal Ramadhan

Editor

Sumber Antara

SURABAYA, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa bersama Wakil Gubernur Emil Elestianto Dardak memimpin doa bersama dengan 4.000 hafidz-hafidzah untuk para korban musibah di Pondok Pesantren Al Khoziny Buduran, Sidoarjo.

"Doa dan khotmil quran ini dipimpin oleh para kiai, ulama, dan diikuti oleh ribuan hafizh-hafizhah, adalah wujud bakti dan rasa syukur kita. Al Quran adalah sumber cahaya, penuntun jalan, dan penguat akhlak," ujar Khofifah, Jumat (3/10/2025).

Baca juga: 2 Jenazah Ambruknya Ponpes Al Khoziny Ditemukan, Total 7 Orang Meninggal Dunia yang Dievakuasi

Sebanyak 4.000 hafidz-hafidzah mengkhatamkan Al Quran hingga 80 kali pada momentum tersebut.

Doa khusus untuk para santri korban ambruknya mushala asrama putra Ponpes Al Khoziny dipimpin langsung Imam Besar Masjid Nasional Al Akbar Surabaya, H. Abdul Hamid Abdullah.

Khofifah menegaskan doa bersama ini menjadi bentuk solidaritas sekaligus ikhtiar spiritual agar para korban mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT, serta keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dan kekuatan.

"Dengan lantunan ayat suci ini, semoga Jawa Timur senantiasa diberi keberkahan, dijauhkan dari bala dan musibah, serta diberi kekuatan untuk melangkah menuju masa depan yang lebih baik," katanya.

Baca juga: 109 Siswa dari 2 Sekolah dan 1 Ponpes di Tasikmalaya Keracunan MBG

Selain untuk para korban Ponpes Al Khoziny, doa juga ditujukan bagi para pahlawan dan pendiri Jawa Timur.

Menurut Khofifah, doa ini penting sebagai pengikat spiritual masyarakat Jawa Timur di tengah berbagai dinamika kehidupan.

"Momentum peringatan 80 tahun Jawa Timur ini, mari kita teguhkan tekad untuk melanjutkan perjuangan para pendahulu, membangun Provinsi Jawa Timur dengan penuh dedikasi, keikhlasan, dan semangat kebersamaan," ujarnya.

Baca juga: Agar Tragedi Ponpes Al Khoziny Tak Terulang, Cak Imin Minta Kemenag Jemput Bola Cek Izin

Gubernur perempuan pertama di Jawa Timur itu menyampaikan apresiasi kepada ulama, kiai, dan tokoh agama yang terus menjadi perekat sosial dan penguat kerukunan. Ia juga menekankan pentingnya menjaga moralitas di era digital.

"PR kita saat ini memberseiringi akhlak dengan digital IT, banyak dari kita yang belum membiasakan saring sebelum sharing. Eranya saat ini digital IT, akhlak dan digital IT harus nyambung, semua harus berseiring dengan fastabiqul khoirot," katanya.

Menurut dia, doa dari ulama, kiai, dan para penghafal Al Quran memiliki kekuatan spiritual yang luar biasa.

Sehingga menjadi bekal penting dalam menjaga Jawa Timur tetap aman, tenteram, dan diberkahi.

"Nilai-nilai qurani inilah yang menjadi pondasi kuat agar Jawa Timur bisa menjadi provinsi yang sejahtera, berdaya saing, sekaligus bermartabat," katanya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau