Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pos Identifikasi Jenazah Korban Tragedi Ponpes Al Khoziny Dipindah ke RS Bhayangkara Surabaya

Kompas.com, 2 Oktober 2025, 23:01 WIB
Andhi Dwi Setiawan,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Post mortem atau pos identifikasi jenazah korban Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran yang ada di Rumah Sakit Islam (RSI) Siti Hajar Sidoarjo, dipindahkan ke RS Bhayangkara Polda Jatim, Surabaya.

Plt Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Sidoarjo, dr Lakhsmie Rawati Yuwantina mengatakan, pemindahan post mortem itu setelah adanya koordinasi dengan semua pihak terkait.

"Kami telah koordinasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi, dengan Rumah Sakit Siti Hajar, kemudian dengan BPBD dan stakeholder yang terkait," kata Lakhsmie, Kamis (2/10/2025).

Selain itu, kata Lakhsmie, pihaknya juga telah mendapatkan persetujuan Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa. Sebab, ada sejumlah alasan untuk memindah post mortem korban tragedi Ponpes Al Khoziny.

Baca juga: Kerahkan Crane Angkat Runtuhan Bangunan Ponpes Al Khoziny, Petugas Belum Temukan Korban

"Karena yang pertama SDM (Sumber Daya Manusia) yang mumpuni. Kemudian karena sarana-prasarana yang sudah pasti terjamin di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jatim," ujarnya.

Selain itu, lahan yang tersedia di RSI Siti Hajar juga turut menjadi alasan untuk pemindahan lokasi.

Menurut Lakhsmie, akan ada banyak keluarga korban yang datang usai proses evakuasi.

"Kemudian kemampuan dari para tenaga ahli yang ada di sana. Mengingat juga faktor keamanan dari para petugas yang ada di sini (RSI Siti Hajar) dan keterbatasan lahan yang ada di sini," ujarnya.

"Mengingat nanti keluarga yang akan datang ke sini sehingga kami konsultasikan kepada beliau (Khofifah) dan menyetujui lokasinya dialihkan ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda (Jatim)," tambahnya.

Lakhsmie mengungkapkan, proses pemindahan lokasi post mortem tersebut akan dilakukan pada malam ini agar tidak mengganggu identifikasi korban meninggal yang ditemukan.

"Mulai hari ini sedang kita persiapkan, mengingat di lokasi juga sedang ada evakuasi bangunan sehingga kami harus berproses sejak dari sekarang, supaya semuanya tertata dengan rapi alurnya," tutupnya.

Baca juga: RSI Siti Hajar Sidoarjo Ungkap 5 Identitas Korban Meninggal dalam Tragedi Ponpes Al Khoziny

Diberitakan sebelumnya, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa memantau kesiapan tempat identifikasi korban meninggal ambruknya Ponpes Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo.

"Post mortem ini yang disiapkan di Siti Hajar. Jadi saya sebetulnya ingin melakukan monitoring, kesiapsiagaan semua layanan kita," kata Khofifah, di RSI Siti Hajar, Kamis (2/10/2025).

Khofifah mengatakan, ada sejumlah petugas yang disiagakan di post mortem RSI Siti Hajar yakni tim disaster victim identification (DVI) hingga anggota Inafis Polda Jatim.

"Ada DVI, ada Tim Inafis, jadi ada ya ini perangkat-perangkat yang dari tim dokter, ini ada tim forensik yang di depan. Mereka masih membutuhkan mobil cold storage (kotak penyimpanan)," ujarnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Surabaya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau