Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Geliat Batik Garudeya, Batik Khas Kabupaten Malang yang Banyak Dicari

Kompas.com, 2 Oktober 2025, 17:06 WIB
Imron Hakiki,
Andi Hartik

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com – Sebuah rumah kecil di gang sempit di Kelurahan Turen, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang, Kamis (2/10/2025), tampak sepi.

Dari kejauhan, tidak ada pembeda rumah berukuran sekitar 7x12 meter itu dengan rumah-rumah lainnya.

Satu-satunya pembeda yang mencolok adalah adanya mural topeng malangan sekaligus figur garuda di dinding depan rumah tersebut.

Baca juga: Mengintip Geliat Perajin Batik Kediri, Kolaborasi dan Kreasi agar Tetap Eksis

Ya, rumah itu adalah galeri Batik Bambu Kenanga, salah satu galeri batik milik salah satu pengrajin setempat, Sri Wdjayanti.

Masuk ke dalam rumah, kita langsung akan disuguhkan puluhan kain batik dengan berbagai macam motif yang dipajang di gawangan.

Namun, motif batik yang dipajang di sini berbeda dengan motif batik dari Solo maupun Pekalongan, batik buatan Sri memiliki khas tersendiri, yakni motif bambu kenanga, perpaduan motif pohon bambu dan bunga kenanga.

Baca juga: Batik Maluang, Warisan Berau yang Tembus Pasar Nasional

“Motif ini menjadi ciri khas kami, terinspirasi dari destinasi wisata di sini, yakni Bonpring, kami padukan dengan motif bunga kenanga,” ungkap Sri saat ditemui.

Tidak hanya motif bambu kenanga yang menjadi ciri khas pribadinya, Sri juga memproduksi motif batik Garudeya, motif batik khas Kabupaten Malang, yang terinspirasi dari salah satu relief di Candi Kidal, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang.

“Motif Garudeya inilah yang kerap dicari di sini. Karena memang batik khas Kabupaten Malang, sehingga pegawai pemerintah banyak memesan motif ini untuk digunakan sebagai seragam,” jelasnya.

Identitas Kabupaten Malang

Batik motif garudeya sendiri, saat ini tengah didaftarkan hak patennya oleh Pemerintah Kabupaten Malang, sebagai motif batik khas Kabupaten Malang.

Sri menceritakan, motif garudeya sendiri terbilang belum lama disepakati sebagai motif batik khas Kabupaten Malang. Kesepakatan itu terjadi beberapa tahun belakangan, sebagai upaya memperkuat identitas motif batik Kabupaten Malang.

“Akhirnya, para pengrajin batik yang tergabung dalam paguyuban mengusulkan motif garudeya ke Pemerintah Kabupaten Malang, sebagai motif batik khas Kabupaten Malang,” bebernya.

Alhasil, usulan itupun disambut baik oleh Pemerintah Kabupaten Malang, hingga menjadi seragam wajib bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Kabupaten Malang.

“Motif seragam batik ASN Kabupaten Malang, pasti motifnya garudeya,” jelasnya.

Sri menyebut, pengrajin batik di Kabupaten Malang terus menunjukkan kemajuan seiring berjalannya waktu. Hal itu, menurut Sri, tidak lepas dari besarnya dukungan Pemerintah Kabupaten Malang kepada pengrajin batik.

“Dukungan nyata Pemerintah Kabupaten Malang, yakni mereka mewajibkan semua instansi membeli batik untuk seragam di setiap pengrajin lokal. Hal itu, sangat kami apresiasi,” ujarnya.

Sehingga, ibu dari dua anak itu pun optimis, stabilitas bisnis pengrajin batik di Kabupaten Malang akan terus terjaga.

Sementara, untuk keberlanjutan dan kelestarian batik di Kabupaten Malang, Sri pun juga optimis pengrajin batik akan terus bertumbuh. Sebab, menurutnya sekolah-sekolah di wilayah Kabupaten Malang juga memasukkan mata pelajaran khusus membatik.

“Melalui pelajaran itu, maka secara otomatis para siswa setidaknya akan mengenal batik. Tinggal bagaimana kita memberi jaminan kemajuan pada industri batik itu sendiri,” pungkasnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau