Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengintip Geliat Perajin Batik Kediri, Kolaborasi dan Kreasi agar Tetap Eksis

Kompas.com, 2 Oktober 2025, 16:50 WIB
M Agus Fauzul Hakim,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KEDIRI, KOMPAS.com - Para perajin batik di Kediri, Jawa Timur sepertinya paham betul cara menjaga eksistensi agar produk warisan budaya itu tak lekang oleh jaman.

Buktinya, mereka terus berinovasi dalam urusan motif maupun perangkat. Misalnya, dengan berkolaborasi ataupun bersinergi dengan para pelaku industri pariwisata.

Hery Setiawan, perajin batik dengan brand Lochatara misalnya. Dia berkolaborasi dengan sejumlah hotel sebagai pelaku industri pariwisata untuk memasarkan produknya.

Dia menitipkan sejumlah produk terbaiknya di hotel-hotel tersebut dengan kemasan pameran. Dengan demikian, produknya akan lebih mudah dijangkau oleh pengunjung hotel.

“Saya sebulan ke depan ada pameran batik di Hotel Viva dan Hotel Grand Surya,” ujar Heru Setiawan di Kediri, Kamis (2/10/2025).

Baca juga: Hari Batik Nasional, Pemprov Jatim Luncurkan Motif Batik Gerbang Baru Nusantara

Dengan pameran itu, dia berniat menjangkau pasar yang lebih luas dan lebih spesifik yakni para pengunjung hotel, yang biasanya datang dari beragam kalangan.

Segmen ini untuk menguatkan market daring maupun pelanggan di butiknya yang ada Wates, Kabupaten Kediri.

Melalui pameran itu Hery memajang produknya yang kebanyakan terinsipirasi dari sejarah dan budaya Kediri maupun kekayaan alam.

Di antaranya, batik Monumen Simpang Lima Gumul, batik Gringsing motif Kediren, maupun batik Panji.

“Saya ada batik Panji. Tokoh Panji ini adalah sosok yang cukup terkenal di era Kerajaan Kediri dan keberadaannya bisa terlihat di beberapa relief candi, dan cerita tuturnya masih banyak diingat masyarakat,” ungkap Hery.

Dengan motif-motif tersebut, dia mengaku ingin mengangkat budaya-budaya luhung Kediri masa lampau agar tetap lestari hingga nanti.

Baca juga: Batik Maluang, Warisan Berau yang Tembus Pasar Nasional

Selain itu, produknya juga dihiasi dengan aneka corak kontemporer maupun produk turunan batik yang disesuaikan untuk generasi kekinian.

Respon Hotel

Kain batik dengan motif Panji karya Adi Wahyono, seorang pengrajin batik di Kabupaten Kediri, Jawa Timur,. Adi Wahyono dikenal sebagai pembatik dengan motif budaya dan sejarah klasik Kediri.Dokumentasi Adi Wahyono Kain batik dengan motif Panji karya Adi Wahyono, seorang pengrajin batik di Kabupaten Kediri, Jawa Timur,. Adi Wahyono dikenal sebagai pembatik dengan motif budaya dan sejarah klasik Kediri.

Sales Marketing Manager Viva Hotel Kediri, Azana Hotels Collection, Andre Made mengaku sengaja memberi ruang bagi para pelaku usaha kecil menengah termasuk perajin batik.

Tujuannya, kata dia, untuk turut melestarikan budaya lokal yakni memperkenalkan kekayaan batik Kediri sebagai bagian dari warisan budaya Indonesia.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau