SURABAYA, KOMPAS.com - Syehlendra Haical R. A (13), salah satu korban ambruknya Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, berhasil dievakuasi dalam keadaan selamat.
Diketahui, nama Haical mencuat setelah beredar video yang memperlihatkan petugas mengajak ngobrol seorang anak yang tengah terhimpit reruntuhan bangunan mushala Ponpes Al Khoziny.
"Haical, kamu yang sakit apa nak? Semuanya sakit? Oke semangat ya, sabar, sabar ya nak ya. Aku dari Rescue Surabaya, sabar ya ini usaha," kata salah satu petugas dalam video yang beredar.
Baca juga: Mushala Ponpes Al Khoziny Ambruk, Pakar ITS: Elemen Struktur Sudah Gagal
Sedangkan, Haical sendiri berhasil dievakuasi setelah 3 hari tertimpa bagunan Ponpes Al Khoziny yang ambruk. Kemudian, santri tersebut langsung dibawa ke RSUD R.T. Notopuro Sidoarjo.
"Kondisinya Haical bagus, hasil foto rontgen mulai tengkorak panggul, kaki, jari juga semuanya normal," kata Direktur Utama RSUD R.T. Notopuro, Dokter Atok Irawan, di rumah sakitnya, Rabu (1/10/2025).
Baca juga: Proses Evakuasi Korban Reruntuhan Ponpes Al Khoziny Memasuki Masa Golden Time
Atok mengatakan, Haical dalam kondisi normal ketika tiba di rumah sakit sekitar pukul 15.10 WIB. Bocah tersebut hanya mengeluh lemas karena tidak makan selama proses evakuasi.
"Enggak ada (keluhan), ya lemas saja, enggak makan berapa hari, sesak mungkin karena dehidrasi. Mungkin kulitnya agak tergencet, sedikit kebiruan tapi aman, aman semua," jelasnya.
Saat ini, kata Atok, petugas medis masih memberikan perawatan intensif kepada Haical di Instalasi Gawat Darurat (IGD). Hal tersebut untuk memulihkan kondisi tubuh santri itu agar kembali normal.
"Ya observasi, kita terapi dengan baik, nanti juga (Haical) mungkin perlu asupan nutrisi yang bagus. Mukanya juga yang enggak ada luka terbuka, sedang dirawat dengan baik," tutupnya.
Diberitakan sebelumnya, dua korban reruntuhan mushala Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny berhasil dievakuasi. Dua korban itu dievakuasi dalam keadaan meninggal dunia dan hidup.