PASURUAN, KOMPAS.com - Pencarian Aji Santoso (42), seorang pendaki asal Malang yang dilaporkan hilang sejak akhir Agustus 2025, berakhir tragis.
Ia ditemukan dalam kondisi meninggal dunia dan telah membusuk di sebuah jurang curam di kawasan Gunung Arjuno, Sabtu (20/9/2025).
Baca juga: Tour Leader Pendakian Gunung Semeru Di-blacklist 5 Tahun akibat Bawa Pendaki Ilegal
Awalnya, petani Desa Tambaksari, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur menemukan sosok mayat mengenaskan di jurang Gunung Arjuno.
Kondisi mayat sudah membusuk dan tidak dikenali.
Diduga korban tidak menggunakan jalur pendakian resmi karena tidak berada di pos pendakian setempat.
Kapolsek Purwodadi Iptu. Sugiardi Prihanto mengatakan, lokasi ditemukannya korban berada di medan yang curam dengan kemiringan 90 derajat dan berjarak 200 meter dari jalur pendakian Kali Glendang, Petung Ombo, wilayah hutan Watu Kursi, Dusun Gunung Malang, Desa Tambaksari, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan.
"Mayat itu ditemukan pada Sabtu (20/09/2025) oleh warga yang hendak pergi ke hutan mencari kopi setelah mencium bau tak sedap. Kemudian melaporkan ke pos pendakian," terangnya, Minggu (22/09/2025).
Selanjutnya, petugas dari pos pendakian melaporkan ke Polsek Purwodadi dan pihak pukesmas setempat melakukan evakuasi terhadap sosok mayat tersebut.
Dari pemeriksaan awal, kondisi mayat tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan dan langsung dibawa ke RS. Bhayangkara, Porong, Sidoarjo.
"Awalnya, identitas korban masih tidak diketahui. Setelah beberapa warga mengabarkan ke sejumlah pihak, diketahui bahwa mayat diketahui identitasnya yakni Aji Santoso (42) warga Dusun Sumberawan, Desa Toyomarto, Kecamatan Singgosari, Kabupaten Malang," jelasnya.
Baca juga: Pendaki Gunung Batukaru Bali Dievakuasi karena Alami Kram Kaki
Lebih lanjut, Sugiardi menjelaskan korban sudah berpamitan ke Gunung Arjuno pada Jumat (29/08/2025) lalu seorang diri.
Korban diduga tidak melalui jalur semestinya karena tidak terdaftar di pos pendakian.
Sedangkan dari hasil pemeriksaan atau visum luar tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada mayat. Pihak keluarga langsung meminta agar jenazah segera dibawa pulang.
“Menurut keterangan keluarga, kebiasaan korban memang sering mendaki gunung," pungkasnya.
Atas kejadian itu, pihak kepolisian juga mengimbau bagi warga yang ingin mendaki Gunung Arjuno diharapkan melaporkan diri ke pos pendakian dan mendaki pada jalur yang tepat.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang