Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lewat Teatrikal Kolosal “Surabaya Merah Putih”, Eri Cahyadi Perankan Residen Sudirman

Kompas.com, 21 September 2025, 10:15 WIB
Azwa Safrina,
Bilal Ramadhan

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi berperan sebagai Residen Sudirman dalam gelaran teatrikal kolosal “Surabaya Merah Putih” di Jalan Tunjungan, Surabaya pada Minggu (21/9/2025).

Teatrikal tersebut diadakan sebagai bentuk peringatan Hari Tunjungan yang jatuh pada 19 September.

Untuk mengenang peristiwa perobekan bendera di Hotel Yamato, Surabaya, yang kini berubah nama menjadi Hotel Majapahit.

Baca juga: Kisah dari Laut ke Dapur Nusantara, Perajin Terasi Kenjeran Surabaya Setia Warisan Keluarga

Pantauan Kompas.com sejak pukul 07.00 WIB masyarakat Surabaya telah memadati sepanjang Jalan Tunjungan untuk menyaksikan teatrikal tersebut.

Dalam pertunjukan tersebut, Eri turut bergabung memerankan Residen Sudirman yang membacakan amanat dari Presiden untuk mengibarkan bendera merah putih tanggal 1 September sampai 31 Desember 1945.

“Arek Suroboyo tahu bahwa mati lebih baik daripada dijajah lagi!,” ucap Eri saat bermain dalam teatrikal itu.

Dalam parade tersebut Eri bersama istri, Rini Indriyani yang membacakan puisi saat momen tokoh Sidik gugur tertembak tentara Belanda.

Diketahui, Sidik merupakan salah satu pahlawan yang ikut berjuang dalam perobekan bendera merah putih biru di atas Hotel Yamato pada 19 September 1945.

Baca juga: Kasus Perundungan Siswa SD di Ketabang Surabaya, Wakil Wali Kota: Saya yang Jamin Keselamatan AP

Eri menuturkan bahwa pertunjukan yang digelar setiap tahunnya ini bertujuan agar masyarakat tetap mengingat momen bersejarah sebagai saksi perjuangan di Kota Surabaya.

“Seperti halnya bagaimana pengorbanan Cak Sidik, bagaimana pengorbanan seluruh masyarakat Surabaya saat itu. Ketika harus naik ke Hotel Yamato, merobek bendera biru menjadi merah putih,” tuturnya kepada awak media.

Selain itu, lanjutnya, teatrikal tersebut juga sebagai cerminan untuk menjadikan Surabaya penuh dengan kejujuran, serta cinta dan kasih sayang.

“Seperti yang tadi kita sampaikan, bahkan Presiden Soedirman menyampaikan juga.

Baca juga: Bandara Ahmad Yani Buka Rute Baru Semarang–Surabaya, Dukung Konektivitas Udara Jateng

Bagaimana harus menjaga kota Surabaya ini,” ujarnya.

Sementara adapun filosofi dari tema “Surabaya Merah Putih” yang dipilih tahun ini yakni tidak hanya sekadar pengibaran bendera merah putih, tetapi juga pengibaran kebersamaan, gotong royong, kekeluargaan, serta mengibarkan merdeka dari segala-galanya penjajahan.

“Mengibarkan penjajah berarti memerdekakan dari kemiskinan, memerdekakan dari kebodohan,” ucapnya.

Ia berharap melalui pagelaran tersebut dapat terus membakar semangat arek-arek Surabaya untuk terus bergerak bersama menjadikan Surabaya sebagai kota yang aman, nyaman, dan menyejahterakan warganya melalui gotong-royong.

“Sebab mengibarkan bendera merah putih bukan hanya secara fisik, tapi juga di dalam hati kita agar Surabaya bisa sejahtera,” pungkasnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau