BANGKALAN, KOMPAS.com - Kasus makanan bergizi gratis (MBG) yang ditemukan dalam keadaan basi di Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, kini menjadi perhatian publik.
Untuk mencegah terulangnya kejadian serupa, pihak sekolah diimbau segera menyajikan makanan yang telah diterima.
Ketua Tim Satgas MBG Bangkalan, Bambang Budi Mustika, menegaskan bahwa makanan MBG seharusnya langsung dikonsumsi siswa setelah diterima oleh sekolah.
Hal ini penting untuk menjaga kualitas makanan yang disajikan.
Baca juga: Menu MBG di Pamekasan Ada Belatung, SPPG Curiga berasal dari Jeruk Busuk
"Jadi rata-rata sekolah itu jam 08.00 sudah menerima MBG. Mestinya jam 09.00 itu sudah dimakan," ujarnya pada Sabtu (20/9/2025).
Bambang juga menyarankan agar sekolah segera membagikan MBG kepada siswa setelah makanan tersebut diterima dari dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
"Seharusnya maksimal 1 sampai 2 jam setelah diterima sudah harus dikonsumsi, karena itu masaknya kan dari malam," imbuhnya.
Ia menjelaskan bahwa petugas dapur SPPG mulai mengolah makanan pada pukul 22.00 malam hingga pagi hari.
Setelah proses memasak selesai, tim ahli gizi akan melakukan pengecekan terhadap makanan tersebut pada pukul 05.00 pagi sebelum diserahkan kepada siswa.
Baca juga: Polisi Amankan Sampel Menu MBG yang Diduga Sebabkan 8 Siswa Muntah di Pamekasan
Dari hasil penelusuran yang dilakukan oleh tim Satgas MBG, ditemukan beberapa sekolah yang membagikan MBG pada waktu istirahat siang.
Hal ini dikhawatirkan dapat memicu munculnya makanan basi atau tidak layak konsumsi.
"Ada beberapa SMA yang membagikan makanan ke siswa pada jam istirahat siang jam 13.00, tapi itu sudah ditegur. Memang belum ada laporan kejadian yang tidak diinginkan, namun harus diantisipasi," pungkasnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang