GRESIK, KOMPAS.com - Di sebuah ruangan sederhana berukuran 4x4 meter yang berhimpitan dengan usaha fotokopi milik sang suami, Inayah, wanita berusia 55 tahun, mengelap meja kayu yang dikelilingi sekat berbahan akrilik.
Penyekat itu tampak retak di salah satu sisinya. Tak ada sofa empuk berderet atau pendingin ruangan. Hanya ada satu kursi plastik di depan meja.
Sebuah banner bertuliskan “Agen Pegadaian” terlihat menempel di sebelah meja.
Suara mesin fotokopi dari ruangan sebelah kadang terdengar bersahutan dengan obrolan warga yang mampir.
Baca juga: Harga Emas 18 September 2025: Antam Turun Rp 17.000, Sementara di Pegadaian Ada yang Naik
Dari ruang sederhana inilah layanan keuangan formal menjangkau warga Pulau Mengare.
Mengutip dari laman resmi Kabupaten Gresik, Pulau Mengare yang memiliki luas sekitar 1.700 hektar terletak di barat daya Kabupaten Gresik.
Secara administratif, pulau yang dihuni sekitar 1.200 penduduk ini masuk ke wilayah Kecamatan Bungah.
Baca juga: Harga Emas di Pegadaian 18 September 2025: Galeri24 dan Antam Kompak Naik, UBS Turun
Akses ke pulau relatif terbatas dengan jalan selebar 3 meter membentang sejauh 10 kilometer dari jalan utama provinsi, dan berjarak sekitar 25 kilometer dari pusat kota.
Keterbatasan ini membuat layanan keuangan formal tak mudah dijangkau. Di sinilah, peran Inayah menjadi penting.
Sejak 2021, wanita yang awalnya seorang ibu rumah tangga ini bergabung menjadi Agen Pegadaian.
Ia hadir sebagai perpanjangan tangan Pegadaian: memungkinkan masyarakat mengakses berbagai transaksi tanpa harus datang ke kantor cabang.
Inayah bukan seorang pegawai bank, bukan pula seorang akuntan, tetapi mampu melayani warga desa di Pulau Mengare yang ingin menggadaikan emas, memperpanjang masa gadai, menebus barang gadai, menabung emas, atau sekadar bertanya tentang syarat pinjaman usaha untuk diteruskan ke kantor Pegadaian UPC Bungah.
“Tahun 2021 saya ditawari pegawai Pegadaian untuk jadi agen. Saya senang sekali. Lumayan untuk menambah penghasilan,” ujar Inayah, saat disambangi Kompas.com, Senin (25/8/2025).
Awalnya, ia hanya melihat keuntungan dari komisi yang diberikan setiap kali melayani nasabah.
“Pegawai Pegadaian menjelaskan kalau saya nanti akan dapat komisi tiap ada yang menggadai, memperpanjang, atau menebus. Saya mikirnya, cuma begitu saja saya dapat uang. Ya saya langsung join,” ujarnya, sambil menunjukkan kartu identitas sebagai Agen Pegadaian resmi.
Namun seiring waktu, Inayah menyadari bahwa keputusannya secara tidak langsung mampu menolong nasabah yang kesulitan menjangkau unit Pegadaian terdekat.
“Orang di sini senang ada Agen Pegadaian, jadi tidak perlu pergi jauh-jauh kalau mau menggadai. Syukurnya saya bisa membantu,” ucap Inayah.
Manfaat terbesar dari keputusannya tersebut terasa ketika menyentuh kehidupan para lansia.
Di usia senja, perjalanan jauh ke luar pulau bukan hanya melelahkan, tetapi juga berisiko.
Kini, semuanya menjadi lebih mudah: cukup datang ke ruangan kecil Inayah, layanan Pegadaian bisa didapatkan.