SUMENEP, KOMPAS.com - Video rekaman yang memperlihatkan banjir sampah di selokan beredar di Kangean, Jawa Timur, media sosial.
Dari penelusuran Kompas.com, banjir itu terjadi di selokan yang menjadi perbatasan Desa Angon-Angon dan Desa Kalikatak, Kecamatan Arjasa, Pulau Kangean, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur.
Perekam video, Dede Aris (31), menjelaskan bahwa video banjir itu dia rekam pada tanggal 10 September 2025, bersamaan dengan banjir di Bali sehingga unggahannya ikut ramai dibicarakan.
Baca juga: Lurah Kalibaru Sebut Sudah Ajukan Pembongkaran Jembatan Lama untuk Atasi Sampah Menumpuk
Dede yang juga warga Desa Kalikatak ini juga menyebut, banjir sampah yang terekam itu masih tergolong ringan.
Sebab kejadian itu memang sering terjadi setiap kali hujan datang.
“Banjir sampah kemarin masih mendingan. Karena hanya berselang dua bulan tidak hujan. Wah, kalau sampai enam bulan tidak hujan, sampahnya naik-naik ke jalan raya,” kata Dede kepada Kompas.com, Rabu (17/9/2025).
“Kejadian ini sering terjadi setiap hujan. Kebetulan saya rekam, saya upload, barengan dengan kejadian banjir Bali, jadi ikut viral,” tambahnya.
Baca juga: Sampah Menumpuk di Kalibaru Bekasi, Warga Sebut Sudah Timbulkan Penyakit
Empat hari setelah video itu direkam, hujan kembali turun.
Dede menyebut banjir sampah terjadi lagi dan akhirnya bermuara ke laut.
"Tapi tidak sebanyak yang saat direkam. Karena hanya berselang empat hari,” ungkapnya.
“Banjir sampah itu terbuang ke laut. Kalau di laut sudah jadi pulau sampah. Terjadi bertahun-tahun,” tambahnya.
Selain mengotori selokan, banjir sampah juga seringkali menimbulkan bau tak sedap. Terutama bagi warga yang berada di bantaran selokan.
“Setiap kali banjir sampah, mau menyengat menyerang warga,” ucap Dede.
Baca juga: Yogyakarta Darurat Sampah, Wali Kota Hasto: Semua Dinas Jadi Dinas Sampah Dahulu
Dede mengungkapkan, dua desa di perbatasan itu tidak memiliki fasilitas dasar pengelolaan sampah.
Karena tidak ada TPS, warga memilih cara praktis untuk membuang sampah.