Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gembiranya Yesi, Gigi Goyang dan Berlubang Akhirnya dapat Pemeriksaan

Kompas.com, 4 September 2025, 20:44 WIB
Fitri Anggiawati,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Sebanyak 1.000 anak di Banyuwangi, Jawa Timur, mendapatkan kesempatan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan gigi secara gratis.

Program ini dilaksanakan oleh 217 mahasiswa, koas, dosen, dan mahasiswa pertukaran pelajar dari Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Jenderal Achmad Yani (Unjani) Cimahi, Bandung, 4 hingga 6 September 2025.

Salah satu peserta, Yesianti (10), terlihat antusias saat menjalani pemeriksaan di SDN 1 Glagah.

"Gigi lubang dan goyang karena suka makan makanan manis. Anak saya senang giginya itu mau dicabut, alhamdulillah gratis," ujar ibunda Yesianti, Endang Sulastri, Kamis (4/9/2025).

Raut wajah Yesianti menunjukkan semangat, bukan ketakutan, karena ia berharap bisa terbebas dari rasa tidak nyaman akibat gigi yang sering mengganggu proses mengunyah makanan.

Baca juga: Biaya Kuliah UNJANI 2025/2026 Universitas Jenderal Achmad Yani

Rektor Unjani, Agus Subagyo, menjelaskan bahwa program ini merupakan bagian dari komitmen FKG Unjani memberikan sosialisasi, konsultasi, dan pelayanan kepada masyarakat yang membutuhkan.

"Kami hadir di sini untuk pengabdian kepada masyarakat," katanya.

Program Unjani Mengabdi, yang telah dilaksanakan sejak 2013, sebelumnya menjangkau berbagai wilayah di Indonesia, termasuk Lombok dan Belitung pada 2023 dan 2024.

Banyuwangi dipilih tahun ini karena perkembangan pesatnya, termasuk tingginya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan tata kelola pemerintahan yang baik.

Ketua pelaksana program Unjani Mengabdi 2025, Sultan Muhammad, mengungkapkan bahwa tren kasus gigi berlubang adalah yang paling umum ditemukan, terutama di kalangan anak-anak.

"Beberapa tahun belakangan, 90 persen kasus yang paling banyak ditemukan adalah gigi berlubang. Faktornya banyak, mulai dari pola makan, kandungan makanan, hingga kesadaran menjaga kebersihan gigi dan mulut," ujar Sultan.

Sultan juga mengakui bahwa kesadaran menjaga kesehatan gigi dan mulut masih minim di kalangan masyarakat, terutama anak-anak.

Baca juga: Tiga Gedung Baru UNJANI Diresmikan, Telan Rp 1,04 Triliun

Oleh karena itu, program ini diharapkan dapat memberikan penyuluhan yang tepat agar anak-anak lebih sadar akan pentingnya menjaga kesehatan gigi.

Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, menambahkan bahwa kesehatan gigi jarang mendapatkan perhatian.

"Kami memulai dengan dokter gigi secara rutin bekerja sama dengan dinas pendidikan dan dinas kesehatan, memeriksakan kesehatan gigi dan mulut anak-anak (pelajar) kami," ujarnya.

Ipuk berharap program yang digelar Unjani di Banyuwangi dapat menjadi stimulus bagi pemerintah daerah untuk terus mempromosikan, mensosialisasikan, dan mengedukasi masyarakat tentang kesehatan gigi dan mulut.

"Kami bersyukur karena kami dibantu. Semoga berdampak pada perilaku kepedulian masyarakat untuk kesehatan gigi dan mulut," tandasnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau