Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Pertama Buka, Situasi Lalin di Jalur Gumitir Jember-Banyuwangi Masih Lengang

Kompas.com, 4 September 2025, 18:05 WIB
Mega Silvia,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

JEMBER, KOMPAS.com - Pembukaan kembali akses lalu lintas di jalur Gumitir Jember-Banyuwangi, Jawa Timur, pada Kamis (4/9/2025) ternyata belum banyak diketahui masyarakat.

Pantauan Kompas.com menunjukkan bahwa situasi lalu lintas di jalan nasional tersebut tergolong lengang, baik dari arah Jember maupun Banyuwangi.

Pada hari pertama pembukaan, sejumlah polisi terlihat memantau dan mengatur arus lalu lintas, termasuk personel Patroli Jalan Raya Direktorat Lalu Lintas (PJR Ditlantas) Polda Jatim yang langsung turun ke lapangan.

Kanit Jatim 5 Situbondo SAT PJR Ditlantas Polda Jatim, AKP Roni Faslah, menyampaikan bahwa sejak pembukaan perdana pada pukul 00.00 WIB hingga siang hari, arus kendaraan terpantau lancar.

Baca juga: Jalur Gumitir Dibuka, Bus Mila Yogya-Banyuwangi Beroperasi Normal Lagi

Roni menilai belum banyak masyarakat yang mengetahui bahwa jalur Gumitir dibuka lebih awal dari rencana.

"Belum begitu banyak ya, karena mungkin sebagian masyarakat masih belum memahami dan belum tahu kalau Gumitir kembali dibuka," ucap Roni.

Pihaknya melaporkan bahwa belum ada dominasi kendaraan tertentu yang melintas, dan semua jenis transportasi masih dikategorikan rata.

Roni juga menambahkan bahwa banyak masyarakat masih memperhatikan banner pengumuman pengalihan arus lalu lintas yang terpasang di sejumlah titik keramaian.

Hal ini membuat para pengguna jalan diduga mengira jalur Gumitir masih tutup dan perbaikan belum tuntas, padahal rencana awal penutupan dilakukan dari 24 Juli hingga 24 September 2025.

Baca juga: Jalur Gumitir Kembali Dibuka, 6 Stasiun Tambahan di Jember-Banyuwangi Tetap Layani Penumpang

"Nanti kami minta Kasat supaya berkoordinasi dengan Dishub, agar pernak pernik rambu-rambu bisa kembali dipasang di Jalur Gumitir," ujarnya.

Lebih lanjut, Roni berpesan agar para pengendara yang melalui jalur Gumitir, terutama truk-truk bermuatan besar, tetap berhati-hati saat melintas di Kilometer 233+500 atau tikungan Mbah Singo, yang merupakan titik inti proyek preservasi.

Ia mengingatkan bahwa selalu ada potensi kecelakaan, dan jika itu terjadi, akses lalu lintas pun akan terhambat.

Terlepas dari itu, ia menilai hasil perbaikan di titik rawan tersebut sangat baik.

"Kemiringan di tikungan Mbah Singo Jalur Gumitir berkurang cukup banyak dan relatif lebih aman dilintasi kendaraan," terangnya.

Baca juga: Jalur Gumitir Dibuka Lebih Cepat, Akses Banyuwangi–Jember Kembali Lancar

Perbaikan di Tikungan Mbah Singo masih terus dilakukan dan menyisakan pekerjaan minor, sehingga pengendara perlu tetap berhati-hati.

Pembukaan akses lalu lintas di Jalur Gumitir rencananya baru dibuka pada 24 September.

Namun, melihat perkembangan dan proses perbaikan inti yang sudah rampung, jalan sudah bisa dilalui.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau