JEMBER, KOMPAS.com - Bupati Jember Muhammad Fawait mengimbau kepada jajarannya untuk berpenampilan sederhana, terutama ketika berdinas dan tampil di hadapan publik.
Pejabat diminta tak memakai barang mewah, baik itu mobil maupun pakaian.
"Bukan karena apa, tapi kami merasa harus menjaga perasaan masyarakat Jember terutama yang masih ada di garis kemiskinan apalagi miskin ekstrem," terangnya.
Baca juga: Hari Pertama Buka, Situasi Lalin di Jalur Gumitir Jember-Banyuwangi Masih Lengang
Menurutnya, jumlah masyarakat Jember yang masih ada di bawah garis kemiskinan sangat tinggi, sehingga tak pantas apabila pejabat berpenampilan glamor.
"Kami kemarin menyampaikan bahwa saya ke mana-mana ketika berdinas kami memakai Avanza, di Jember kami pakai baju-baju lokal, merek lokal," ujar pria yang kerap disapa Gus Fawait itu pada Kamis (4/9/2029).
Baca juga: Jalur Gumitir Kembali Dibuka, 6 Stasiun Tambahan di Jember-Banyuwangi Tetap Layani Penumpang
Ia menekankan, pejabat publik harus menjaga perasaan rakyat. Hal itu telah ia sampaikan dalam gelaran pelantikan pejabat eselon 3 dan 4 di lingkungan Pemkab Jember siang tadi.
"Selama menjadi pejabat publik maka selama itu pula kita harus peka dan menjaga sikap terhadap apa yang dirasakan rakyat terutama rakyat yang masih ada di garis kemiskinan, apalagi miskin ekstrem," tegasnya lagi.
Sebaliknya, pelayanan publik harus ditingkatkan.
Di sisi lain, Fawait mengajak masyarakat untuk menjaga situasi kondusif.
Menurutnya, demo di Jember berlangsung aman berkat peran dari berbagai pejabat, aparat, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan mahasiswa.
"Tentu ke depan kami akan terus berusaha menjaga supaya Jember tetap adem, tetap kondusif," tuturnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang