Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalur Gumitir Jember-Banyuwangi Dibuka, Perbaikan di Tikungan Mbah Singo dan Khokap Masih Berlangsung

Kompas.com, 4 September 2025, 11:52 WIB
Mega Silvia,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JEMBER, KOMPAS.com - Akses lalu lintas jalur Gumitir Jember-Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur, bisa dilalui sejak pukul 00.00 WIB, Kamis (4/9/2025).

Kendati sudah dibuka total, ada sejumlah perbaikan kecil, terutama di titik utama kilometer 233+500, yang dikenal sebagai Tikungan Mbah Singo, dan kilometer 235+600, yang dikenal sebagai Khokap.

"Masyarakat yang melintas di sana (jalur Gumitir) lebih hati-hati karena masih ada pekerjaan-pekerjaan minor, perapian, dan lain-lain," kata Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Jember, Gatot Triyono, Kamis (4/9/2025).

Baca juga: Jalur Nasional Gumitir Banyuwangi-Jember Dibuka, Bupati Ipuk Buka Suara

Ia memastikan, meski preservasi utama lebih cepat dari rencana, jalur Gumitir siap dilalui kendaraan. 

"Pekerjaan utama pemasangan bored pile sudah selesai, rambu-rambu lalin, marka jalan, guardrail atau pagar pengaman juga sudah," ujarnya. 

Jelang pembukaan perdana semalam setelah lebih dari satu bulan jalur Gumitir tutup total, banyak kendaraan rela menunggu dan antre panjang hingga Gapura Desa Sidomulyo, Kecamatan Silo, Jember.

Begitu pun dari arah sebaliknya, baik kendaraan barang seperti truk dan pikap bermuatan hingga kendaraan roda dua.

"Mungkin karena antusias masyarakat ya, karena memang daripada memutar jauh mungkin ya, lebih enak menunggu satu dua jam sambil merasakan bagaimana kondisi jalan baru," tutur Gatot yang juga menerjunkan personelnya pada proses pembukaan jalur.

Proses pembukaan jalur Gumitir, kata dia, sampai kini berjalan lancar.

Baca juga: Jalur Gumitir Buka Lebih Cepat, KA Pandanwangi Tetap Berhenti di 6 Stasiun Kecil Jember dan Banyuwangi

Gatot menyadari bahwa ada selisih 20 hari dari rencana penutupan dengan pembukaan yang lebih awal.

Ia mengulas kembali bagaimana keputusan diambil dalam rapat koordinasi bersama Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Timur-Bali sebagai penyelenggara dan berbagai stakeholder dari Kabupaten Jember dan Banyuwangi pada 1 September 2025.

"Dan laporan dari BBPJN dan pelaksana bahwa jalan sudah klir sesuai rekomendasi yang kami berikan," katanya. 

Proyek preservasi Jalur Gumitir ini dikerjakan oleh PT Rajendra Pratama Jaya dengan nilai anggaran mencapai lebih dari Rp 15,7 miliar.

Rencana awal, penutupan jalur nasional itu pada 24 Juli hingga 24 September 2025 mendatang lantaran pekerjaan vital yang membutuhkan banyak ruang pekerjaan, juga kaitan dengan keselamatan pengguna jalan.

Namun, dalam proses penyelesaiannya bisa lebih cepat sehingga hari ini Jalur Gumitir sudah bisa dilalui kembali oleh pengguna jalan dengan kondisi yang relatif lebih aman.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau