Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Bakso Hangat di Tengah Persiapan Timnas di Stadion Gelora Bung Tomo

Kompas.com, 3 September 2025, 08:05 WIB
Suci Rahayu,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Suasana sore di Lapangan ABC Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya, Jawa timur, Selasa (2/9/2025) petang, terasa berbeda.

Di sana, ada latihan terbuka pertama Timnas Indonesia menjelang FIFA Matchday melawan Taiwan (5/9/2025) dan Lebanon (8/9/2025) mendatang.

Kegiatan tersebut bukan hanya menarik perhatian jurnalis dan beberapa suporter yang datang, tetapi juga membawa rezeki tersendiri bagi pedagang kecil yang biasa ada di sekitar stadion.

Seperti di area parkir, rombong Bakso Rena milik Lutfidianto menjadi titik pertemuan yang hangat.

Tak hanya panitia pelaksana, tapi pihak keamanan, hingga jurnalis yang menunggu -usai menjalani liputan terbuka selama 15 menit, tampak bergantian menikmati bakso hangat.

Baca juga: Jawa Timur Pastikan Siap Gelar Dua Agenda Timnas Indonesia

“Tiap ada acara di GBT ya mangkal di sini. Kalau Persebaya latihan, ya di parkiran lapangan ABC. Kalau pertandingan, pindah ke dekat stadion,” kata pria yang biasa disapa Lutfi itu kepada Kompas.com.

"Tadi sudah ke sini siang, tapi katanya latihan sore, jadi saya keliling dulu terus balik jam enam sore," imbuhnya.

Bakso Rena, dagangan Lutfidianto salah satu penjual yang biasa berjualan di sekitar Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya, Jawa Timur.KOMPAS.COM/SUCI RAHAYU Bakso Rena, dagangan Lutfidianto salah satu penjual yang biasa berjualan di sekitar Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya, Jawa Timur.

Ia mengaku sudah lama berjualan bakso, tetapi baru tiga tahun terakhir berdagang di kompleks stadion yang berada di wilayah Benowo itu. Bersama rekan-rekannya sesama pedagang, ia punya cara unik untuk melayani pembeli.

“Kalau ramai, saya suruh ambil sendiri. Setelah makan, mereka laporan ambil apa saja. Pentol harganya Rp2.000, yang lain Rp1.000."

"Alhamdulillah, mereka jujur-jujur. Saya percaya, pasti bayar setelah makan,” tutur Lutfidianto sambil tersenyum.

Meskipun pendapatannya cukup bergantung pada momen besar pertandingan Persebaya atau ada timnas Indonesia.

“Kalau Persebaya tanding bisa sampai Rp 1 juta lebih, tapi tergantung lawannya juga. Saya punya KTA, jadi boleh masuk dan berjualan di sini,” imbuh dia.

Namun, kondisi ekonomi yang menurun belakangan ini juga dirasakan dan berimbas pada usahanya.

"Agak menyedihkan tiga bulan terakhir ini terasa. Semoga segera lebih baik, masak rakyat kecil harus begini terus,” kata pria asal Tambaksari itu.

Baca juga: Patrick Kluivert Optimistis Soal Dua Penyerang Baru Timnas Indonesia

Untuk itu ia memilih tetap fokus mencari nafkah ketimbang ikut aksi massa yang belakangan ini ramai dilakukan di Surabaya maupun kota lain.

Halaman:


Terkini Lainnya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar yang Curi Perhiasan Emas Bergaji Rp 3 Juta Lebih
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar yang Curi Perhiasan Emas Bergaji Rp 3 Juta Lebih
Surabaya
Syukur Aziz Jalani Hidup dengan Upah Rp 1.300 per Barang sebagai Kurir Paket
Syukur Aziz Jalani Hidup dengan Upah Rp 1.300 per Barang sebagai Kurir Paket
Surabaya
Hujan Deras, Tanah Longsor Timpa Rumah Warga di Madiun
Hujan Deras, Tanah Longsor Timpa Rumah Warga di Madiun
Surabaya
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar Jual Emas Curian untuk Beli Ponsel dan Cincin
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar Jual Emas Curian untuk Beli Ponsel dan Cincin
Surabaya
3 Bulan 111 Siswa SDN Tamberu 2 Telantar di Tenda, Solusi Bangun Gedung Baru
3 Bulan 111 Siswa SDN Tamberu 2 Telantar di Tenda, Solusi Bangun Gedung Baru
Surabaya
Pemkot Surabaya Berencana Bongkar Kampung Taman Pelangi Bulan Ini
Pemkot Surabaya Berencana Bongkar Kampung Taman Pelangi Bulan Ini
Surabaya
Hama Anjing Tanah Serang Tanaman Padi di Sumenep, Petani Merugi
Hama Anjing Tanah Serang Tanaman Padi di Sumenep, Petani Merugi
Surabaya
Beda Kecepatan, Proses Hukum Ambruknya Ponpes Al Khoziny Vs Kebakaran Terra Drone
Beda Kecepatan, Proses Hukum Ambruknya Ponpes Al Khoziny Vs Kebakaran Terra Drone
Surabaya
Air Pasang Laut Perparah Kondisi Banjir 5 Kecamatan di Sidoarjo
Air Pasang Laut Perparah Kondisi Banjir 5 Kecamatan di Sidoarjo
Surabaya
Cerita Kurir Paket di Sumenep, Bawa Marmut, Ikan Hidup, hingga Besi 3 Meter
Cerita Kurir Paket di Sumenep, Bawa Marmut, Ikan Hidup, hingga Besi 3 Meter
Surabaya
Kisah Akbar, Mahasiswa yang Menyambi Kerja Jadi Kurir Tiga Lini
Kisah Akbar, Mahasiswa yang Menyambi Kerja Jadi Kurir Tiga Lini
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau