Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahan Bakar Plastik di Pabrik Tahu Tropodo Sidoarjo, Ancam Kesehatan Warga

Kompas.com, 31 Agustus 2025, 07:25 WIB
Izzatun Najibah,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

SIDOARJO, KOMPAS.com - Puluhan cerobong setinggi 4,5 meter di Dusun Klagen dan Dusun Areng-Areng, Desa Tropodo, Kecamatan Krian, Sidoarjo, Jawa Timur memuntahkan asap hitam pekat ke udara.

Asap itu bukan hanya mengganggu pemandangan, tetapi juga menjadi ancaman bagi paru-paru penduduk setempat.

Kepulan asap itu keluar dari cerobong pabrik tahu selama hampir 24 jam setiap harinya.

Setidaknya ada 51 Industri Kecil Menengah (IKM) yang menggunakan limbah plastik sebagai bahan bakar untuk menekan biaya produksi ketimbang harus menggunakan bahan bakar ramah lingkungan.

Asap hasil pembakaran sampah plastik untuk produksi dan penggorengan tahu itu dirasakan penduduk setempat selama puluhan tahun.

Sampah plastik yang disuplai ke pabrik tahu tidak hanya berasal dari daerah di Indonesia, tetapi juga dari luar negeri.

Sampah karet, sol, dan styrofoam masuk ke dalam tungku pembakaran. Akibatnya, menimbulkan masalah polusi udara yang berdampak serius pada kesehatan, terutama Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).

Dalam empat bulan terakhir, Desa Tropodo tercatat menjadi wilayah dengan laporan ISPA tertinggi di Kecamatan Krian.

Selama April hingga Juli, jumlah kunjungan pasien ISPA di Puskesmas Krian dari Desa Tropodo sebanyak 521 orang, disusul Desa Krian dengan 463 pasien dan Sedengan Mijen dengan 445 pasien.

Pasien ISPA tersebut didominasi oleh kelompok orang dewasa usia 19-59 tahun. “Jumlahnya cenderung fluktuatif. Setiap bulannya tidak tentu Desa Tropodo tertinggi,” kata Kepala Puskesmas Krian, Titik Sri Harsasih.

Titik mengatakan, polusi asap pabrik tahu Tropodo tidak bisa menjadi satu-satunya penyebab penduduk setempat rentan terkena ISPA.

Secara geografis, wilayah tersebut merupakan permukiman padat dan berdampingan dengan polusi kendaraan. Selain itu, faktor cuaca yang berubah-ubah juga mempengaruhi munculnya gejala ISPA.

Butuh penelitian lebih lanjut untuk mengungkap dampak polusi asap pabrik tahu bagi kesehatan. “Kita hanya melakukan pemeriksaan kepada pasien yang mengalami gejala-gejala itu seperti batuk dan pilek,” ungkap dia.

Namun, karena pabrik tahu yang tersebar di desa itu, Tropodo masuk dalam daerah pilot project Puskesmas Krian untuk program Usaha Kesehatan Kerja.

Setiap petugas kesehatan Puskesmas Krian datang ke Desa Tropodo untuk memeriksa rutin kesehatan penduduk, terutama pekerja, setiap sebulan sekali.

Warga Dusun Klagen, Afifah Purnawati (52), yang rumahnya berhadapan langsung dengan salah satu pabrik tahu, mengaku mengeluhkan gatal-gatal pada kulitnya.

“Dada juga kadang sesak, tapi saya tidak batuk pilek. Tapi ini gatal-gatal sampai tidak bisa dioles alkohol,” kata dia.

Tidak hanya pada kulit, ia menemukan flek hitam pada dinding, lantai, perabot rumah, hingga kasur.

Flek hitam tersebut merupakan partikel halus kandungan asap pembakaran sampah plastik di pabrik tahu.

Partikel ini tidak bisa dihapus hanya dengan basuhan air. Butuh gosokan sabun cair hingga berkali-kali untuk benar-benar bersih di kulit.

“Tetangga saya itu batuk juga tidak sembuh-sembuh. Orang-orang sekitar itu batuk ya sering, sesak,” ujar dia.

Setelah hidup selama puluhan tahun di Desa Tropodo, Afifah pun kian menyadari bahwa lingkungan rumahnya tidak lagi sehat. Apalagi, asap hitam itu belakangan muncul lebih sering.

Tetapi di sisi lain, mereka juga butuh mata pencarian apabila pabrik terancam ditutup. “Sebenarnya ya tidak nyaman, tapi bagaimana lagi. Kalau ada sidak atau ramai-ramai, putih asapnya, tapi tidak lama kembali lagi hitam,” tutur dia.

Halaman:


Terkini Lainnya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau