SUMENEP, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, Jawa Timur, memulai imunisasi massal atau Outbreak Response Immunization (ORI) campak pada hari ini, Senin (25/8/2025).
Program ini dilaksanakan menyusul meningkatnya kasus campak yang menyerang ribuan anak di Sumenep.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan P2KB Sumenep, per 24 Agustus 2025, jumlah kasus campak tercatat 2.105 kasus, naik dari sebelumnya 2.035 kasus.
Baca juga: Korban Meninggal Campak di Sumenep Dapat Santunan Rp 10 Juta per Anak
Dari jumlah itu, 17 anak dilaporkan meninggal dunia, dengan rincian 16 anak belum pernah divaksin dan satu anak mendapat vaksinasi tidak lengkap.
Imunisasi massal ini digelar di 26 puskesmas, baik di daratan maupun kepulauan, selama 21 hari atau tiga pekan ke depan.
Baca juga: Gubernur Khofifah: 17 Anak Meninggal Akibat Campak Karena Belum Divaksinasi
Targetnya, sebanyak 78.000 lebih anak usia rentan bisa mendapatkan vaksin campak. Namun, target ini bisa terus bertambah.
Pelaksanaan ORI dipantau langsung Wakil Bupati Sumenep, KH Imam Hasyim, di PAUD HI Rumah Pintar, Kecamatan Kota, Senin (25/8/2025).
Ia mengapresiasi jalannya vaksinasi yang berlangsung lancar, tertib, dan anak-anak terlihat tenang saat menerima imunisasi.
"Alhamdulillah, pelaksanaan imunisasi hari ini berjalan baik. Anak-anak tenang semua, tidak ada persoalan. Kami sangat berharap masyarakat bisa berperan aktif memberikan pemahaman tentang pentingnya imunisasi ini," Kata Imam kepada Kompas.com.
Menurutnya, lonjakan kasus campak menjadi alasan utama pelaksanaan ORI di Sumenep.
"Coba bayangkan, lebih dari 2.000 anak sudah terpapar penyakit ini. Kalau tidak segera kita tekan, campak akan semakin menyebar dan bisa berdampak fatal terhadap generasi kita ke depan," tegasnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang