SUMENEP, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur memberikan santunan kepada 17 korban meninggal akibat campak di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menyebut santunan ini sebagai bentuk belasungkawa pemerintah terhadap para korban.
“Tanda duka cita kami, itu tadi kami menyampaikan santunan duka cita masing-masing Rp 10 juta,” kata Khofifah kepada Kompas.com, Sabtu (23/8/2025).
Baca juga: 17 Orang Meninggal Akibat Campak, Gubernur Jatim Gelar Rakor di Sumenep
Santunan tersebut diberikan langsung oleh Khafifah kepada keluarga korban di Pendopo Keraton Sumenep.
Santunan diberikan usai menghadiri pasar murah dan menyerahkan bantuan sembako kepada warga.
Sebelumnya, Khofifah juga memimpin rapat koordinasi penanganan campak di Sumenep, setelah kasus campak ditetapkan sebagai kejadian luar biasa (KLB) pada Agustus 2025.
Rakor itu melibatkan lintas sektor. Di antaranya Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, BPBD, Forpimda Sumenep dan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait.
Baca juga: Gubernur Khofifah: 17 Anak Meninggal Akibat Campak Karena Belum Divaksinasi
Selain itu, Khofifah menyempatkan diri menjenguk pasien anak penderita campak yang sedang dirawat di RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep.
Khofifah mengungkapkan, dari 17 anak yang meninggal akibat campak di Sumenep, mayoritas belum pernah menerima vaksinasi.
Sebanyak 16 anak tidak pernah divaksin sama sekali, sementara satu anak lainnya belum mendapat vaksin secara lengkap.
"Dari 17 kasus yang kemudian meninggal, dari campak ini, 16 terkonfirmasi tidak diimunisasi. 1 diimunisasi tapi tidak lengkap," jelas Khofifah.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang