Royalti Musik Jadi Polemik, Bus AKAP Madura-Jakarta Melaju dalam Sunyi: Penumpang Juga Gak Komplain

BANGKALAN, KOMPAS.com - Gaduhnya polemik royalti musik berimbas pada pemutaran musik di kendaraan umum.

Sejumlah bus antar kota antar provinsi (AKAP) memilih berjalan hening tanpa memutar musik di sepanjang jalan.

Baca juga: Hotel Mewah di Aceh Rela Bayar Royalti Musik, tapi Ada yang Pilih Setop Putar Lagu

Salah satu pengemudi bus PO Hariyanto, Roby Yasir Lana (35) asal Kota Malang ini mengaku sudah empat hari tidak memutar musik saat mengemudikan bus.

Ia mengaku, suasana menjadi sangat hening apalagi ia mengemudikan bus dari Madura ke Jakarta.

"Kita sudah 4 hari ini gak memutar musik, karena memang dari kantor sudah ada surat untuk larangan memutar musik ini," ujar Roby, Kamis (21/8/2025).

Baca juga: Pengunjung Resto Dibebani Royalti Lagu, Apakah Wajib Bayar? Ini Kata Pengamat

Ia mengaku, tak ada komplain dari penumpang meski bus tersebut melaju belasan jam dengan jarak lebih dari 900 kilometer.

Meski begitu, ia mengaku adanya musik sangat menghibur para pengemudi.

"Ya mau tidak mau kami ikuti aturan dari kantor. Penumpang juga selama ini tidak ada komplain dan jumlah penumpang juga masih stabil," imbuhnya.

Baca juga: Tak Bisa Bongkar Nominal Royalti Pencipta, WAMI: Ada Aturan Itu

Di lokasi yang sama, pengemudi bus Karina Double Decker, Bambang (53) asal Jawa Tengah mengaku sudah tiga hari tidak menyalakan musik di busnya.

"Ya kita ikuti aturan saja, sudah tiga harian ini kita tidak menyalakan musik. Selama di jalan ya diam saja nyetir," pungkasnya.