BANGKALAN, KOMPAS.com - Kemarau basah yang melanda Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, menyebabkan terjadinya anomali cuaca dengan curah hujan tinggi yang berlangsung sejak Selasa (19/8/2025) siang hingga pagi ini.
Akibatnya, dua kecamatan di daerah tersebut, yaitu Kecamatan Blega dan Arosbaya, mengalami genangan air sejak pagi tadi.
Namun, kondisi air di kedua kecamatan tersebut mulai surut.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bangkalan, Eko Sugiharto, menjelaskan bahwa meskipun kedua kecamatan tersebut digenangi air, pihaknya belum mengeluarkan status banjir.
Baca juga: Kemarau Basah, Harga Tembakau di Sampang Anjlok 50 Persen
"Untuk banjir belum ya, hanya waspada banjir. Jadi air laut sedang pasang dan curah hujan yang tinggi sejak kemarin mengakibatkan air terhambat di Arosbaya dan Blega," ujarnya pada Rabu (20/8/2025).
Eko juga menyampaikan bahwa saat ini kondisi air di dua wilayah tersebut mulai menurun seiring dengan surutnya air laut.
"Alhamdulillah saat ini sudah mulai surut karena air sudah bisa turun ke laut," tambahnya.
Ia memperingatkan bahwa perubahan cuaca akan terus terjadi selama musim kemarau basah ini.
Diperkirakan, periode kemarau akan berlangsung hingga awal September.
Baca juga: Musim Kemarau Basah, Satu Desa di Sumbawa Alami Kekeringan
"Pada kemarau basah ini akan sering terjadi perubahan cuaca. Meski statusnya kemarau, tapi hujan masih turun. Menurut prediksi BMKG, kemarau akan berakhir di September dasarian pertama," ungkapnya.
Eko berharap masyarakat tetap waspada saat keluar rumah, mengingat potensi bencana cuaca ekstrem seperti angin puting beliung, banjir, dan tanah longsor masih bisa terjadi.
"Sering-sering cek prakiraan cuaca saat hendak keluar rumah dan jaga kesehatan. Sebab, perubahan cuaca ini juga akan membuat kondisi tubuh naik turun," pungkasnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang