Akibatnya, dua kecamatan di daerah tersebut, yaitu Kecamatan Blega dan Arosbaya, mengalami genangan air sejak pagi tadi.
Namun, kondisi air di kedua kecamatan tersebut mulai surut.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bangkalan, Eko Sugiharto, menjelaskan bahwa meskipun kedua kecamatan tersebut digenangi air, pihaknya belum mengeluarkan status banjir.
"Untuk banjir belum ya, hanya waspada banjir. Jadi air laut sedang pasang dan curah hujan yang tinggi sejak kemarin mengakibatkan air terhambat di Arosbaya dan Blega," ujarnya pada Rabu (20/8/2025).
Eko juga menyampaikan bahwa saat ini kondisi air di dua wilayah tersebut mulai menurun seiring dengan surutnya air laut.
"Alhamdulillah saat ini sudah mulai surut karena air sudah bisa turun ke laut," tambahnya.
Ia memperingatkan bahwa perubahan cuaca akan terus terjadi selama musim kemarau basah ini.
Diperkirakan, periode kemarau akan berlangsung hingga awal September.
"Pada kemarau basah ini akan sering terjadi perubahan cuaca. Meski statusnya kemarau, tapi hujan masih turun. Menurut prediksi BMKG, kemarau akan berakhir di September dasarian pertama," ungkapnya.
Eko berharap masyarakat tetap waspada saat keluar rumah, mengingat potensi bencana cuaca ekstrem seperti angin puting beliung, banjir, dan tanah longsor masih bisa terjadi.
"Sering-sering cek prakiraan cuaca saat hendak keluar rumah dan jaga kesehatan. Sebab, perubahan cuaca ini juga akan membuat kondisi tubuh naik turun," pungkasnya.
https://surabaya.kompas.com/read/2025/08/20/113637178/kemarau-basah-dua-kecamatan-di-bangkalan-waspada-banjir-setelah-diguyur