BANGKALAN, KOMPAS.com - Kasus perundungan dan penganiayaan yang dialami oleh MM (18) mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura (UTM) masih didalami polisi.
Untuk menindaklanjuti hal tersebut, pimpinan UTM mendatangi Mapolres Bangkalan, Selasa (19/8/2025).
Wakil Rektor lll, Bidang Kemahasiswaan, Kerjasama dan Alumni, Surokim mengatakan ia bersama Rektor UTM, Dr Safi' mendatangi Polres Bangkalan untuk melakukan koordinasi terkait kasus yang dialami MM.
"Koordinasi ini kami lakukan sebagai bentuk dukungan kami terhadap langkah-langkah yang telah dilakukan oleh Polres Bangkalan," ujar Surokim, Rabu (20/8/2025).
Baca juga: Keluarga Korban Perundungan Senior Minta UTM Beri Jaminan Keamanan Korban
Ia juga mengatakan, pihaknya akan memberikan sanksi bagi mahasiswa yang melanggar kode etik dan tata perilaku yang diduga terlibat dalam kasus MM tersebut.
"Mahasiswa yang terlibat dalam kasus ini akan kami berikan sanksi," imbuhnya.
Saat ini pihaknya mengaku masih kesulitan untuk menggali informasi dari korban. Sebab, dari dua kali pemanggilan, korban tidak hadir.
"Tim gabungan investigasi UTM juga masih membutuhkan keterangan korban yang telah 2 kali di panggil masih belum bisa hadir. Harapannya hari ini bisa hadir untuk memberikan keterangan, sehingga bisa segera diambil kesimpulan dan ditentukan tindakan ataupun sanksi bagi senior yang terlibat," ungkapnya.
Baca juga: Kasus Penganiayaan Maba UTM Naik Penyidikan, Polisi Periksa 10 Orang Saksi
Sementara itu, paman korban, M Sultan Fuadi mengatakan hari ini korban akan hadir untuk memberikan keterangan pada tim investigasi gabungan di UTM.
"Insyaallah akan hadir," singkatnya.
Terpisah, Kasat Reskrim Polres Bangkalan, AKP Hafid Dian Maulidi mengatakan, kedatangan UTM ke Polres kemarin untuk koordinasi.
Sedangkan terkait kasus MM, polisi masih melakukan pendalaman.
"Iya kemarin hanya koordinasi saja, untuk kasusnya belum ada tambahan saksi, masih 10 orang yang kemarin. Tentu kasus ini terus kami dalami," pungkasnya.
Baca juga: Rektor UTM Janji Beri Sanksi Mahasiswa Senior yang Terlibat Perundungan Maba
Sebelumnya, MM diduga diculik oleh sekelompok orang saat berada di lingkungan kampus menggunakan mobil.
Di dalam mobil tersebut, MM mengaku mengenali salah satu orang yang merupakan senior dari fakultasnya.
Setibanya di rumah indekos terduga pelaku yang berjarak 500 meter dari UTM, MM masuk ke dalam ruangan.
Tak lama kemudian, satu senior lainnya berinisial MF diduga melakukan intimidasi dan memaksa MM menandatangani surat pernyataan.
Usai menandatangani surat itu, MM lalu diajak duel oleh orang tak dikenal di dalam rumah
indekos tersebut. Korban lalu dianiaya hingga kepalanya bocor dan wajahnya lebam.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang