LUMAJANG, KOMPAS.com - Sebuah rumah di Desa Bades, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, jadi sasaran empuk bagi Sutikno dan dua rekannya, Muhammad Nur Faizin dan Shofi.
Saat pemilik rumah yakni Sugianto dan keluarganya tengah asyik menonton sound horeg di desa tetangga, tepatnya di Desa Selok Awar-awar, Kecamatan Pasirian, ketiga pelaku yang masih tetangga korban, membobol rumah yang ditinggalkan kosong.
Kapolres Lumajang AKBP Alex Sandy Siregar mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Minggu (3/8/2025).
Menurutnya, ketiga pelaku masuk rumah Sugianto dengan cara memanjat jendela belakang rumah menggunakan tangga dan mencongkelnya dengan obeng.
Usia masuk ke rumah, ketiga pelaku langsung mencari uang yang disimpan di dalam lemari dan membawa kabur Rp 60 juta.
"Pemilik rumah sedang nonton karnaval (sound horeg) pelaku masuk dan ambil uang Rp 60 juta," kata Alex di Mapolres Lumajang, Selasa (19/8/2025).
Dua dari tiga tersangka pencurian berhasil ditangkap polisi yakni Sutikno dan Muhammad Nur Faizin, warga Desa Bades, Kecamatan Pasirian.
Sedangkan, satu tersangka lain yakni Shofi masih dalam pengejaran.
Sutikno, terpaksa ditembak oleh polisi karena melakukan perlawanan saat hendak ditangkap.
"Kami masih buru satu pelaku lain yang saat kita geledah rumahnya yang bersangkutan sudah tidak ada," ujar Alex.
Baca juga: Pengakuan Pencuri Motor Mahasiswa KKN di Lumajang: Anak-anaknya Sombong, Jadi Saya Ambil
Kedua tersangka dijerat dengan pasal 363 KUHP dengan ancaman, hukuman penjara paling lama 9 tahun.
Alex mengimbau, warga yang hendak bepergian untuk memastikan rumah sudah terkunci rapat dan barang berharganya sudah disimpan di tempat yang aman.
"Kami imbau, warga untuk berhati-hati, pastikan rumah terkunci dengan baik sebelum meninggalkan rumah," imbaunya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang