BLITAR, KOMPAS.com – Sebanyak 7 orang tewas dalam kecelakaan lalu lintas di perlintasan sebidang kereta api yang ada di wilayah Daop 7 Madiun, Jawa Timur.
Kecelakaan ini terjadi dalam kurun waktu dari Januari hingga awal Agustus 2025.
Korban tewas tersebut berasal dari 7 kejadian kecelakaan dengan keterlibatan sepeda motor sebanyak 5 kejadian dan mobil 2 kejadian.
Kepala Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 7 Madiun, Rokhmad Makin Zainul, mengatakan, tercatat sebanyak 7 peristiwa kecelakaan lalu lintas di perlintasan sebidang kereta api yang ada di wilayah Daop 7 sejak Januari hingga awal Agustus 2025.
“Dari 7 kecelakaan itu terdapat korban meninggal dunia sebanyak 7 orang,” ujar Zainul, Rabu (13/8/2025).
Baca juga: Pemkab Karawang Bangun Underpass di Perlintasan Kereta Gorowong Rp 15 Miliar
Selain 7 orang tewas, kata Zainul, 7 kecelakaan itu juga mengakibatkan 6 orang mengalami luka berat dan 3 lainnya luka ringan.
Zainul menambahkan bahwa sebanyak 5 dari 7 kecelakaan tersebut masing-masing melibatkan sepeda motor sedangkan 2 sisanya melibatkan kendaraan roda empat atau lebih.
“Karena itulah kami terus mengampanyekan keselamatan berlalu lintas bagi pengguna jalan saat hendak melewati perlintasan sebidang,” ujarnya.
Baca juga: Kecelakaan Maut Batara Kresna dan Pentingnya Mitigasi Perlintasan Kereta Api
Wilayah Daop 7 Madiun meliputi 7 stasiun besar, yakni Stasiun Madiun, Stasiun Kediri, Stasiun Nganjuk, Stasiun Kertosono, Stasiun Jombang, Stasiun Kediri, Stasiun Tulungagug, dan Stasiun Blitar.
Selain yang terjadi di perlintasan sebidang, ada sebanyak 17 peristiwa kecelakaan terjadi di sepanjang jalur kereta api di Daop 7.
Dari jumlah tersebut, lanjutnya, tercatat sebanyak 15 orang tewas, 1 luka berat, dan 1 selamat.
Baca juga: Petaka di Perlintasan Kereta Api Daop 4 Semarang, 13 Orang Meninggal Selama 2024
Zainul tidak dapat memastikan apakah kecelakaan yang terjadi di jalur kereta api tersebut barkaitan dengan kasus bunuh diri karena identifikasi kasus bukan kewenangan pihaknya.
“Dalam hal ini kami hanya menerima laporan saja sehingga tidak bisa menduga kasus apa,” ujarnya.
“Tapi memang dari 17 kecelakaan di jalur kereta api itu mayoritas terjadi karena keberadaan orang di jalur kereta api ketika terdapat kereta api yang melintas lokasi itu,” tambahnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang