LUMAJANG, KOMPAS.com - Puluhan siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) 3 Jugosari, terpaksa diliburkan akibat banjir lahar hujan Gunung Semeru, Rabu (30/7/2025).
Pasalnya, siswa yang berasal dari Dusun Sumberlangsep, harus menyeberangi aliran Sungai Regoyo yang kerap diterjang banjir lahar hujan Gunung Semeru untuk bisa sampai ke sekolah di Dusun Sumberkajar yang berada di seberang sungai.
Jalan satu-satunya yang bisa dilewati anak-anak Sumberlangsep hanya jembatan limpas sepanjang 200 meter.
Namun, jembatan saat ini tertutup material vulkanik Gunung Semeru berupa pasir dan batu akibat banjir lahar menerjang Sungai Regoyo.
Ditambah, aliran sungai masih cukup deras untuk dilalui anak-anak pergi ke sekolah.
Baca juga: Banjir Lahar Gunung Semeru, Motor Terseret hingga 100 Meter
Guru SDN 3 Jugosari Naning mengatakan, sudah dua hari sejak Selasa (29/7/2025), siswa dari Dusun Sumberlangsep tidak datang ke sekolah.
Pihaknya juga memberikan kebijakan khusus bagi anak-anak yang tinggal di Dusun Sumberlangsep untuk tidak masuk sekolah apabila terjadi banjir.
Menurutnya, lebih dari setengah siswa di SDN 3 Jugosari adalah warga Dusun Sumberlangsep. Jumlahnya, kurang lebih 40 siswa.
"Sudah dua hari ini anak-anak tidak datang ke sekolah karena banjir jadi jalannya tidak bisa dilewati," kata Naning di SDN Jugosari 3, Rabu (30/7/2025).
Baca juga: Banjir Lahar Gunung Semeru, Warga 1 Dusun di Lumajang Tidak Bisa Ambil Beras Bantuan Pemerintah
Alternatifnya, anak-anak bisa belajar di rumah melalui daring atau menyusul pelajaran di sekolah.
"Ya kita kirim materinya supaya anak-anak bisa tetap belajar dari rumah secara daring," tambahnya.
Sementara, Yusuf, salah satu orang tua siswa mengaku khawatir akan keselamatan anaknya apabila tetap berangkat ke sekolah.
Mengingat, cuaca di sekitar Gunung Semeru tampak mendung dan banjir belum surut.
Baca juga: Gunung Semeru Letuskan Asap Setinggi 1.000 Meter
Ia khawatir, apabila dipaksakan berangkat sekolah, anak-anak tidak bisa pulang gara-gara banjir susulan.
"Takut banjirnya masih besar, terus ini mendung, takutnya nanti siang tambah besar anak-anak gak bisa pulang," terang Yusuf.
Adapun, para siswa yang tidak berasal dari Dusun Sumberlangsep tetap mengikuti kegiatan belajar mengajar seperti biasa di sekolah.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang