Pernyataan Karlan tersebut berkebalikan dengan pernyataan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Blitar, Adi Andaka, yang mengklaim pihak keluarga telah menyetujui penyelesaian secara kekeluargaan pada pertemuan hari Sabtu (19/7/2025).
“Muncul kesepakatan diselesaikan secara kekeluargaan degan beberapa permintaan dari orangtua kelas 7 (korban),” kata Adi, Senin pagi.
“Permintaannya juga disetujui bersama, yaitu ada beberapa anak (pelaku) yang diminta untuk ada pembinaan oleh Babinsa dan dilanjutkan hari Senin ini membuat pernyataan,” tambah Adi.
Adi juga mengatakan bahwa korban dalam keadaan baik-baik saja.
“Aman. Tidak ada apa-apa,” ujarnya.
Baca juga: Proses Penyidikan Kasus Pencabulan Pendeta di Blitar, Polisi: Minim Saksi
Diberitakan sebelumnya, WV menjadi korban pengeroyokan oleh sekitar 20 siswa senior SMP Negeri 3 Doko pada Jumat (18/7/2025) ketika berlangsung program MPLS bagi siswa baru. Rekaman video pengeroyokan itu viral di media sosial.
Kasus ini tengah ditangani Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Satreskrim Polres Blitar.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang